
kupasbengkulu.com – Data bulanan Program Penanggulangan Penyakit (P2) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di kabupaten Bengkulu Tengah menyebutkan bahwa penderita ISPA pada balita mencapai 5.057 jiwa.
Jumlah ini terhitung besar, mengingat jumlah balita diseluruh kabupaten ini tercatat berjumlah 11.548 jiwa. Berarti, hampir 5 dari 10 balita yang berada di kabupaten ini terinfeksi ISPA.
Dari jumlah tersebut, untungnya masih sedikit yang terkena radang paru-paru (Pneumia). Tercatat, hanya 10 balita saja yang termasuk penderita Pneumia dan satu diantaranya penderita Pneumia berat.
Sementara itu, penderita batuk non pneumia ialah 2.085 balita, sedangkan sisanya merupakan penderita ISPA biasa. Bila dirincikan sesuai umur, maka balita berumur 4-5 tahun tercatat sebagai penderita terbanyak dengan jumlah 61 persen dari seluruh penderita, atau 3.084 jiwa.
Kabar baiknya, dari 5.057 balita tersebut, kesemuanya sudah mendapatkan penanganan dari Puskesmas setempat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, I.Putu Sura Artika, S.Km melalui Kasi penanggulangan penyakit, Maridon Samosir menegaskan pihaknya sudah menerima data gabungan dari laporan seluruh Puskesmas di wilayah kabupaten tersebut.
Diketahui, total ada 20 Puskesmas yang berada di wilayah ini. Ia menambahkan, beberapa kendala yang dilaporkan oleh setiap Puskesmas, rata-rata adalah masyarakat sering terlambat bahkan tidak memeriksakan anaknya ke Puskesmas ketika terkena ISPA, sehingga ada balita yang terkena Pneumia.
Maridon menambahkan, pihaknya akan segera menanggulangi kejadian ini dalam waktu dua bulan kedepan. Puskesmas yang dinyatakan kurang perlengkapan akan segera ditangani.
“Kita sudah menerima laporan dari pihak Puskesmas melalui Program P2 ISPA, dalam waktu 60 hari kedepan kita akan coba tanggulangi, atau paling tidak walaumelebihi waktu tersebut, namun penanggulangan akan tetap kita lakukan,”pungkasnya. (vai)