kupasbengkulu.com – Tentu tidak asing lagi jika kita mendegar permainan tradisional yang bernama meriam bambu. Permainan ini banyak ditemui di sejumlah daerah di Indonesia dengan berbagai nama yang berbeda.
Salah satunya di Daerah Kabupaten Kaur meriam bambuĀ disebut “Long”. Meriam ini terbuat dari bambu yang terdiri dari dua hingga tiga ruas bambu atau satu hingga 1,5 meter. Cara memainkannya pun sama dengan meriam sungguhan yakni dengan menyulutkan api dari pangkal bambu yang telah dilubangi.
Di daerah Kabupaten Kaur ini anak-anak memainkan meriam bambu itu musiman yakni pada saat bulan puasa saja. Dengan tujuan untuk membantu penjaga atau petugas desa dalam hal membangunkan warga untuk sahur pada bulan ramadhan.
“Biasanya kami memainkan long ini pada saat waktunya buka puasa atau pada waktu sahur,” ungkap Pendra salah satu remaja warga Desa Pengubaian yang memainkan meriam bambu Jumat (27/6/2014).
Dengan suara meriam bambu ini biasanya anak-anak tidak perlu mendatangi rumah warga lagi untuk mengingatkan waktu sahur telah tiba pada setiap warga. Karena suara meriam ini sudah keras dan saking kerasnya tak jarang bambu yang digunakanpun sampai pecah.
“Meskipun suaranya tergolong keras, tapi warga tidak marah, karena sudah terbiasa,” tutupnya.
Setiap kali memainkan Long ini anak-anak selalu hati-hati karena berhubungan dengan api. (mty)