kupasbengkulu.com – Itik talang benih adalah jenis itik asli Bengkulu. Itik ini dikenal dengan produksi telurnya yang terbilang tinggi.
“Produksi telur itik talang benih bisa mencapai 80 persen per hari,” ujar Dadang Hirawan, mahsiswa jurusan peternakan UNIB yang bertanggung jawab mengurusi itik-itik milik Fakultas Pertanian.
(Baca Juga: Saat Intelektual Beternak Puyuh)
Itik-itik betina yang dipelihara berjumlah 250 ekor, dibagi ke dalam dua kandang berbeda. Kandang I memuat 120 ekor, kandang II berisi 130 ekor.
Di sisi kandang yang lain terdapat 20 ekor itik pejantan yang dimanfaatkan khusus pembibitan atau pengembangbiakan.
“karena itik-itik ini ada batas maksimal masa produktif, maka kami menyiapkan pembibitan untuk meregenerasi induk-induk yang sudah tidak produktif lagi,” tambahnya.
Pada masa produktif, itik-itik akan menghasilkan telur satu butir per ekor dalam setiap harinya. Masa produktif itik talang benih dimulai pada usia lima bulan dan akan menurun produktivitasnya di usia dua tahun.
Itik-itik peliharaan Dadang dapat menghasilkan telur hingga 180 butir perhari. Telur-telur yang dihasilkan dijual ke warung-warung atau pasar yang menampung telur itik. Telur-telur dikemas dalam rak telur (karpet) yang berisi 30 butir. Tiap karpetnya dijual seharga 65.000 rupiah.
Kebutuhan pakan atau ransum yang dihabiskan 250 ekor itik mencapai 42 kilogram per hari, dengan biaya pakan Rp4.200 per kg.
“kalau dihitung-hitung dari pengurangan hasil penjualan telur dan biaya pakan, omset kami per harinya rata-rata Rp200.000,” pungkasnya. (cr2)