kupasbengkulu.com – Terkait keluhan 17 mahasiswa jurusan Paud yang mengikuti Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bengkulu (UPBJJ-UT) yang gagal wisuda, Pelaksana Tugas (Plt) Koordinator Registrasi Ujian, Tausi, angkat bicara.
Menurut Tausi, jauh-jauh hari pihaknya telah menghubungi pengurus Pokjar (Kelompok Belajar) yang merupakan bagian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara, untuk melakukan pendaftaran wisuda. Namun hingga hari terakhir pendaftaran, yakni pada 15 Agustus 2014, nama-nama tersebut tidak didaftarkan.
(Baca juga : 17 Orang Mahasiswa UT, Jurusan PAUD Gagal Diwisuda)
“Kami selalu mengingatkan kepada pengurus Pokjar untuk registrasi. Bahkan waktu itu yang mendaftar baru 300 mahasiswa dari 700 kuota yang disediakan. Sehingga kami menghubungi kembali agar bisa wisuda pada 31 Agustus 2014,” kata Tausi, Kamis (04/09/2014).
Tausi menyebutkan pengurus Pokjar yang dimaksud bernama Elia. Terkait 17 mahasiswa yang gagal wisuda tersebut, Tausi mengatakan melalui surat Kepala UPBJJ-UT sudah mengirimkan surat kembali kepada pengurus Pokjar untuk didaftarkan wisuda pada tahun 2015 mendatang.
“UPI (Upacara Penyerahan Ijazah) tidak wajib bagi UT, jadi tidak masalah kalau mereka tidak ikut wisuda. Lagi pula ijazah juga sudah mereka terima,” katanya.
Selain itu, Tausi menyampaikan bahwasannya sejak tahun 2013, UT tidak lagi melakukan pungutan biaya untuk pengambilan ijazah, pembayaran wisuda, maupun legalitasi, karena UT sudah memberlakukan uang kuliah tunggal. Bahkan apabila mahasiswa UT ingin mengikuti wisuda di Jakarta, mereka hanya mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi mereka selama di sana.
“Kalau yang infonya mahasiswa itu sudah membayar Rp 500 ribu per orang, ya silahkan berurusan langsung dengan pengurus Pokjar. Kalau dari UT memang tidak ada pungutan lagi,” tandas Tausi. (val)