kupasbengkulu.com – Tersebarnya transkrip yang diduga pembicaraan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dengan Jaksa Agung, Basrief Arief, yang berisi ‘penyelamatan’ Gubernur DKI Jakarta non aktif sekaligus Calon Presiden nomor urut 2, Joko Widodo, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan TransJakarta masih tanda tanya.
Menanggapi hal itu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi yang kini menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, menilai transkrip percakapan tersebut hanyalah omong kosong belaka. Dirinya juga menapik tuduhan yang menyebutkan Prabowo-Hatta terlibat dalam hal ini.
“Nggak mungkin lah kalau Prabowo-Hatta melakukan itu. Pertama, saya pribadi tidak percaya percakapan itu ada. Itu buatan orang saja, karena kalimatnya mbak Mega (Megawati Soekarno Putri-red) nggak seperti itu. Saya baca transkripnya ‘tolong ya sampean..’, nggak pernah mbak Mega itu bilang sampean ke orang. Kalau ngomong pasti pakai ‘mas Basrief’ atau ‘mas Mahfud’ atau ‘pak Sarwan’. Nggak pernah pakai ‘sampean’ atau bilang ‘koe’ ke orang,” ujar Mahfud MD, Jumat (20/06/2014).
Mahfud mengatakan kemungkinan transkrip tersebut merupakan hasil rekayasa orang iseng, bahkan bisa saja ulah para pendukung Jokowi-JK sendiri untuk memperkeruh suasana, atau mungkin ulah para pendukung Prabowo-Hatta.
“Itu pokoknya bukan bahasa mbak Mega, jawabannya juga bukan jawaban pak Basrief yang standar. Hingga saya menduga ada orang yang sengaja membuat, bisa saja lho pihak mereka sendiri, atau mungkin orang iseng, atau mungkin pendukungnya Prabowo. KPK sendiri menyatakan nggak ada rekaman itu, dan saya sudah yakin sejak awal. Sekarang tugasnya polisi mencari. Itukan yang mengaku membuat sudah ada, namanya Assegaf. Tanya saja dia, dia ‘orangnya’ siapa??,” tandas Mahfud. (val)