
kupasbengkulu.com – Kepala Badan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bengkulu, Dr. Hj. Fitriani Badar AP, M.Si, mengatakan, saat ini laju program pengentasan kemiskinan di Indonesia berjalan lambat. Karenanya, pemerintah terus mengupayakan agar program pengentasan kemiskinan tersebut memiliki progres yang baik.
Fitriani menjelaskan, salah satu faktor penyebab lambatnya laju pengentasan kemiskinan tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakat yang dibantu itu malas. Karena sering dibantu, sikap mental mereka mengharapkan bantuan tanpa berusaha lebih keras. Kemalasan tersebut membuat program yang diberikan pemerintah tidak efektif.
“Berdasarkan pembahasan dalam seminar pengentasan kemiskinan di Jakarta beberapa hari lalu, diketahui bahwa laju pengentasan kemiskinan secara nasional di Indonesia berjalan lambat. Artinya, ada penurunan tetapi berlangsung lambat,” kata Fitriani.
“Disini mengindikasikan kemungkinan bahwa program yang ada itu kurang efektif, atau memang sikap mental masyarakat miskinnya yang mengalami pergeseran. Karena biasa dibantu mereka menjadi malas,” tambahnya.
Menyikapi persoalan tersebut, terhitung sejak awal tahun 2014, Bappeda selaku Sekretaris mengoprimalkan peran dan fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). Pengoptimalan tersebut dimaksudkan agar laju pengentasan kemiskinan berjalan maksimal, sebab selama ini TKPKD dinilai hanya sebatas organisasi dan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kalau selama ini TKPKD hanya suatu organisasi dan tidak melaksanakan fungsinya dengan baik, karenanya sejak 2014 kami optimalkan. Makanya kami namakan revitalisasi dan optimalisasi, jadi seluruh program pengentasan kemiskinan di Kota Bengkulu dibawah koordinasi TKPKD, baik itu program quik-quin atau program lainnya,” papar Fitriani.
Disisi lain, untuk menambah efektivitas program-program penanggulangan kemiskinan yang ada, salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah ialah membentuk penyusunan dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI). Masterplan tersebut akan memudahkan penerapan strategi dan penjaringan rumah tangga sangat miskin (RTSM) untuk mendapatkan program pemberdayaan.(beb)