kupasbengkulu.com – Udara khas pegunungan yang sejuk menyapa kulit, ketika jurnalis media online kupasbengkulu.com mencoba berburu momen matahari terbenam. Dari kawasan liku sembilan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sepanjang perjalanan, jurnalis kupasbengkulu menemui berbagai bangunan kokoh sudah berdiri di sepanjang jalan lintas. Namun, saat tiba di kawasan hutan lindung Kabupaten Bengkulu hanya ditemui pepohonan rindang yang tumbuh tinggi menjulang ke atas langit, terlihat juga barisan warung warga yang berbaris, untuk menyambut pengendara.
Jalan mulai menanjak. Hingga selang beberapa menit kemudian, jurnalis tertegun dengan indahnya pemandangan hijau dari atas liku sembilan Kabupaten Bengkulu Tengah. Jurnalis pun berhenti sesaat di puncak tertinggi perbukitan itu. Dari atas, hamparan sawah terbentang. Dan disela-sela persawahan dan hutan.
Hari pun berajak petang, dengan cukup cerah membuat beberapa pengguna jalan dapat beristirahat, dengan nyaman pada beberapa tempat duduk yang disediakan pedagang. Beberapa dari mereka tampak asyik menyeruput kopi hitam sambil bercerita.
Jauh dari seberang sana, tampak sang raja hutan Singa yang tertidur dengan posisi santai begitu gagah. Seolah ia dapat melihat aktivitas segala penjuru. Sedari dulu ia berada di sana, untuk memberikan hidup pada orang-orang yang membutuhkannya. Bahkan, saat kakinya ramai menjadi dikerumuni ia tak bergeming. Tentu saja dia bukan singa betulan, itu adalah julukan yang diberikan masyarakat padanya sebagai ‘Singa Duduk’.
”Emang mirip Singa yang lagi duduk santai agak berbaring sih,” aku Dodo, salah seorang pengguna jalan yang sedang beristirahat di liku sembilan, sambil asyik berfoto, Jumat (15/8/2014).
Singa ini sebetulnya adalah sebuah bukit. Bukit dengan komposisi mayoritas batu ini, bernama Bukit Kandis. Jika ingin menghampirinya secara dekat, anda bisa ke Desa Durian Demang, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Anda harus menempuh perjalanan sekitar 4 KM, untuk bisa sampai ke kaki bukit. Tidak ada pedesaan di dekat sang singa, yang ada adalah perkebunan yang didominasi Sawit dan Karet. Hingga kini batu dari bukit masih aktif diambil oleh penambang batu.
Bahkan, anda boleh menguji adrenalin dengan mendaki bukit ini, ya jika anda cukup berani. Tahun 2013 lalu, tepatnya saat rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bengkulu Tengah. Bukit Kandis menjadi sirkuit offroad nasional.
Tidak hanya itu, tebing bukit kandis ini juga dimanfaatkan sebagai penggemar olahraga Rock Climbing. Sejauh ini memanglah Tebing Bukit Kandis belum terlalu banyak dikenal oleh hal layak umum. Namun, sebagian masyarakat maupun para wisatawan baik lokal maupun non lokal sudah mengetahuinya.
Bahkan di tebing tersebut para pendatang khususnya para pemanjat tebing, sudah ada dan banyak yang membuat jalur pemanjatan. Dengan keadaan tebing bervariasi dan memiliki tingkat kesulitan beraneka ragam, tentunya akan menambah nilai keasyikan dan menguji ketangkasan atau adrenalin para pemanjat.
Bagi jurnalis kupasbengkulu.com, perjalanan menuju lokasi Singa Duduk maupun Bukit Kandis sangat mengesankan. Selain unik, perjalanan menuju ke sana bagaikan petualangan menyisiri kekayaan milik daerah Kabupaten Bengkulu Tengah.
Intinya, suatu perjalanan atau berlibur kemana saja dan membentuk kenangan tak terlupakan perlu kita lakukan. Layaknya ungkapan ‘Take vacations, go as many places as you can. You can always make money, but you can’t always make memories'(Berlibur, pergi tempat sebanyak yang Anda bisa. Anda selalu bisa menghasilkan uang, tetapi Anda tidak dapat selalu membuat kenangan).
Penulis : Evi Valendri, Bengkulu Tengah.