kupasbengkulu.com – Secara mengejutkan harian “The Jakarta Post” Jumat (4/7/2014) mengumumkan jika media tersebut mendukung pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK dalam sebuah tajuk rencanya berjudul “Endorsing Jokowi”.
Secara sejarah pers Indonesia keberpihakan dengan alasan moral dan idiologi tersebut secara tegas baru kali ini terjadi meski sebelumnya Tempo juga telah menyatakan namun masih secara tersirat.
(baca juga: The Jakarta Post Dukung Jokowi)
Kiblat media berbahasa Inggris ini yakni pluralisme, HAM dan civil society, ini pertimbangan koran ini memilih untuk mendukung Jokowi sebagai jagoan dalam Pilpres mendatang.
Lalu kenapa media TV tak dapat melakukan hal serupa?
Anggota Dewan Pers Nezar Patria menilai sikap yang diambil The Jakarta Post adalah hal yang lumrah dan sah-sah saja.
Menurut Nezar, praktik itu sudah terlebih dulu dilakukan oleh banyak media asing yang secara terbuka menyatakan dukungannya pada kelompok tertentu dalam proses pemilihan umum.
“Kalau untuk media cetak seperti Jakarta Post tidak menggunakan frekuensi publik, berbeda dengan televisi, itu boleh-boleh saja suatu media melakukan endorsement untuk calon tertentu. Tapi itu dibuat di rubrik editorial, banyak media besar melakukannya,” ujar Nezar saat dihubungi, Jumat (4/7/2014).
Nezar mencontohkan surat kabar asal Inggris, The Economist, juga melakukan analisis dan mendeklarasi dukungannya. Tak hanya untuk pemilihan perdana menteri di Inggris, bahkan The Economist ikut menganalisis perhelatan pelaksanaan pemilu di belahan dunia lain dan menyatakan bahwa kandidat tertentu pantas untuk dipilih dibandingkan kandidat lainnya.(kps)
Sumber: kompas.com