
Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Untuk mengenang 300 tahun atau tiga abad Benteng Marlborough, Sabtu (20/12/2014) sore, Komunitas Bengkulu Heritage Society (BHS) melepas ratusan balon udara dan lampion.
“Benteng ini dibangun sekitar 1714 hingga 1741 oleh Inggris. Ini bukan bentuk apresiasi terhadap penjajah yang mengukuhkan kekuatannya di Bengkulu kala itu, tapi kami mengambil momentumnya saja sebagai semangat untuk menyemangati generasi muda untuk menjaga kelestarian warisan budaya sejarah dan alam Provinsi Bengkulu,” kata Ketua Panitia pelaksana, Krishna Gamawan, Sabtu (20/12/2014).
(Baca juga : Fort Marlborough, Saksi Bisu Kedigdayaan Masyarakat Bengkulu)
Benteng Marlborough dikenal juga dengan benteng kura-kura dibuat pada 1714 sampai dengan tahun 1719 oleh Kerajaan Inggris Raya pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Joseph Collet. Benteng
Marlborough berdiri kokoh di tepian Samudra Hindia di atas bukit dengan ketinggian sekitar 8,5 meter di atas permukaan laut.
Untuk mengerjakan pembuatan benteng Inggris sengaja membawa pekerja yang berasal dari Madras, hingga kini perkampungan pekerja tersebut masih tersisa di Kota Bengkulu. yakni Kebun Keling. Berrsamaan dengan hengkangnya Inggris dari Bengkulu para pekerja itu iktu pula angkat kaki, hanya beberapa orang saja yang tertinggal. Tak diketahui secara resmi apakah pekerja tersebut beranak pinak di Bengkulu.
Benteng menghadap ke selatan dan memiliki luas sekitar 44.100 meter persegi. Benteng yang dikelilingi parit buatan ini seolah memunggungi Samudra Hindia. Memiliki empat sudut yang dilengkapi meriam pengintai, meriam pertahanan dan meriam penghancur kapal musuh yang langsung mengarah ke laut. Pemandangan pantai sangat eksotis dilihat dari sudut ini, laut tampak terhubung tanpa putus mulai dari Tapak Paderi hingga Pantai Panjang yang dikenal cukup indah pemandangannya itu.(kps)