Sabtu, April 20, 2024

Menguak Kabut Histoculture Negeri Bengkulu (4)

Disebutkan, “ Pulau itu sangat subur  tanahnya dan banyak mengandung emas,  mempunyai ibu negeri yang bernama Perak dan disebelah baratnya terdapat  sebuah penyeberangan”

Negeri Bengkulu di datangi kelompok exsodus dari  timur  pada umumnya  mereka melalui gugusan  terbentang di lautan hindia. Dari India dan Ceylon  (Srilangka) melintasi ribuan gugusan kepulauan Maldivae,  Seda, Ouro hingga kepulauan  nusantara Nias, Mentawai,  Enggano dan Pulau Kelapa dilautan lepas yang hampir sejajar dengan Gunung Krakatau  di Selat Sunda.

Gugusan  kepulauan karang itu kini hanya tersisa beberapa pulau saja yang tampak dalam peta kuno, sebagai petunjuk rute perjalanan pelayaran menuju nusantara masa lalu.

Dari arah utara,  Bangsa Hyunan  China  memasuki  Nusantara  melalui Sungai Mekhong dan Sungai  Yang Tse Kiang tiba di Muangthai. Tapi ada pula melaui rute pergunungan Taneh Taunggyi dan tiba di Chiang Mai juga Lamphun.   Mereka sempat singgah  di Negeri Nakhonsawan yang selanjutnya menuju keintasan  Tiga Kuil Martaban, memasuki nusantara ini melalui Kepulauan Nicobar dan Kepulauan Andaman di Teluk Benggala.

Pengenaan Nama Bengkulu

Nama Bengkulu  terjemahan dari kata Lu-Shiangshe  ada kemungkinan dipakai pada masa Kerajaan Melayu yang didirikan 664 Masehi di Jambi (Lamby) dan Kerajaan  Shin-i-fo Shih  atau San-fo-ts’i yaitu kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang pertama mengirimkan upeti ke Tiongkok  Tahun 670 Masehi. Ini seperti dikatakan seorang Pendeta bernama It-sing.

Pada abad ke-10, Negeri Lu-Shiangshe sempat dinilai merupakan wilayah yang sudah tidak strategis lagi. Karena itu banyak kerajaan-kerajaan pada masa itu tidak meliriknya lagi. Hingga akhirnya,  seiring perjalanan waktu, Negeri Bengkulu ini ada kaitan history dengan Kerajaan Banten dan Kerajaan Islam Samudra Pasee.

Apakah di Negeri Bengkulu ini ada kerajaan? Di Negeri Bengkulu ada kerajaan kecil (Akuwu=Raja Kecil) yang diperkirakan sudah ada sejak  Kerajaan Pasundan Hindhu Buddha di Palimbam, Pandegelang Banten,  yang merupakan pusat kerajaan kecil yang ada serta Kerajaan Tarumanegara di Tanjung Priok Jakarta.

Sebelum punya hubungan dekat dengan Kerajaan Banten, kerajaan kecil Bengkulu juga dekat dengan Kerajaan Islam Samudera Pasee. Dalam naskah kuno Achmad Gulam Khaan 1539 Masehi menceritakan singgahnya Jung atau kapal layar,  ditumpangi  Fathahillah  Khan  al Pasee di Kerajaan kecil Bengkulu pada 1521 Masehi. Mereka singgah di Bandar Bengkulu, yang kemungkinan besar itu berada di Muara Bengkulu atau Talang Pauh. Bila ini benar, meyakinkan kita akan adanya Kerajaan kecil Bengkulu sebagai penguatan fakta sejarah.

(Pemerhati Sejarah dan Budaya Bengkulu, Alumni Universitas Islam Djakarta)

 

Related

KUHP Tidak Berlaku untuk Kegiatan Kemerdekaan Pers

Kupas News, Jakarta - Walaupun Rancangan Undang-undang (RUU) Kitab...

Modus Mafia Tanah di Ruang Peradilan

Oleh : Elfahmi Lubis Mafia Tanah sudah menggurita dan telah...

Kaum “Rebahan” Ditengah Isu Kerakyatan

Dimana posisi kaum "rebahan" atau kaum "mager" yang didominasi...

Polemik RUU Sisdiknas, Maksimalkah Uji Publik?

Oleh: Dr. Emilda Sulasmi, M.Pd Mencermati draft Rancangan Undang-Undang Sistem...

Kiprah Parsadaan Harahap Hingga Duduki KPU RI

Sosok Persadaan Harahap atau yang sering disapa bang parsa,...