Disebutkan, “ Pulau itu sangat subur tanahnya dan banyak mengandung emas, mempunyai ibu negeri yang bernama Perak dan disebelah baratnya terdapat sebuah penyeberangan”
Negeri Bengkulu di datangi kelompok exsodus dari timur pada umumnya mereka melalui gugusan terbentang di lautan hindia. Dari India dan Ceylon (Srilangka) melintasi ribuan gugusan kepulauan Maldivae, Seda, Ouro hingga kepulauan nusantara Nias, Mentawai, Enggano dan Pulau Kelapa dilautan lepas yang hampir sejajar dengan Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Gugusan kepulauan karang itu kini hanya tersisa beberapa pulau saja yang tampak dalam peta kuno, sebagai petunjuk rute perjalanan pelayaran menuju nusantara masa lalu.
Dari arah utara, Bangsa Hyunan China memasuki Nusantara melalui Sungai Mekhong dan Sungai Yang Tse Kiang tiba di Muangthai. Tapi ada pula melaui rute pergunungan Taneh Taunggyi dan tiba di Chiang Mai juga Lamphun. Mereka sempat singgah di Negeri Nakhonsawan yang selanjutnya menuju keintasan Tiga Kuil Martaban, memasuki nusantara ini melalui Kepulauan Nicobar dan Kepulauan Andaman di Teluk Benggala.
Pengenaan Nama Bengkulu
Nama Bengkulu terjemahan dari kata Lu-Shiangshe ada kemungkinan dipakai pada masa Kerajaan Melayu yang didirikan 664 Masehi di Jambi (Lamby) dan Kerajaan Shin-i-fo Shih atau San-fo-ts’i yaitu kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang pertama mengirimkan upeti ke Tiongkok Tahun 670 Masehi. Ini seperti dikatakan seorang Pendeta bernama It-sing.
Pada abad ke-10, Negeri Lu-Shiangshe sempat dinilai merupakan wilayah yang sudah tidak strategis lagi. Karena itu banyak kerajaan-kerajaan pada masa itu tidak meliriknya lagi. Hingga akhirnya, seiring perjalanan waktu, Negeri Bengkulu ini ada kaitan history dengan Kerajaan Banten dan Kerajaan Islam Samudra Pasee.
Apakah di Negeri Bengkulu ini ada kerajaan? Di Negeri Bengkulu ada kerajaan kecil (Akuwu=Raja Kecil) yang diperkirakan sudah ada sejak Kerajaan Pasundan Hindhu Buddha di Palimbam, Pandegelang Banten, yang merupakan pusat kerajaan kecil yang ada serta Kerajaan Tarumanegara di Tanjung Priok Jakarta.
Sebelum punya hubungan dekat dengan Kerajaan Banten, kerajaan kecil Bengkulu juga dekat dengan Kerajaan Islam Samudera Pasee. Dalam naskah kuno Achmad Gulam Khaan 1539 Masehi menceritakan singgahnya Jung atau kapal layar, ditumpangi Fathahillah Khan al Pasee di Kerajaan kecil Bengkulu pada 1521 Masehi. Mereka singgah di Bandar Bengkulu, yang kemungkinan besar itu berada di Muara Bengkulu atau Talang Pauh. Bila ini benar, meyakinkan kita akan adanya Kerajaan kecil Bengkulu sebagai penguatan fakta sejarah.
(Pemerhati Sejarah dan Budaya Bengkulu, Alumni Universitas Islam Djakarta)