Jumat, April 19, 2024

Menikah Nggak Ya?? (Edisi Keluarga Sakinah)

UJH
Ustad Junaidi Hamsyah

kupasbengkulu.com, Tausiah Jumat UJH – Jangan baca judulnya saja bro. Nanti salah paham. Kita akan bahas sambungan minggu lalu (biar nyambung baca dulu edisi minggu lalu) memilih Calon Isteri. Membentuk keluarga sakinah bukan segampang membalik telapak tangan.

Tapi ingat, membujang bukan pilihan. Menikah tidak gampang, Kalo ekonomi sudah mapan menikah Oke-oke saja. Cuma kalo harus menunggu ekonomi mapan baru menikah, bakalan gak nikah-nikah dong kita ini. Lalu apa solusinya? Posisi sudah sarjana, syahwat masih mampu terjaga.

Menikah boleh ditunda. Ini masalahnya Mak Wo (pacar maksudnya,red) sudah menuntut ingin menikah. Pusingkan? Semestinya gak perlu pusing, bila usia sudah dewasa, dan restu ortu sudah ada. Ya menikah saja.

Tapi agama mesti kuat, sebab tanpa keyakinan dan agama yang kuat, ada banyak pasangan muda yang berpisah karena faktor tekanan ekonomi, dan tipisnya keyakinan beragama. Lalu apa hubungannya menikah dengan masalah keyakinan.

Ingat jodoh itu pilihan Allah bukan pilihan kita. Gak munafik, semua kita ingin kaya tapi pada awal kita meminang, melamar gak ada terniat bahwa menikah cita-citanya mau kaya. Menikah pasti ingin melanjutkan keturunan.

Buktinya setelah lama berpisah dengan teman lalu bertemu kembali, gak pernah tanya berapa banyak harta tapi berapa anak? Terkait dengan keyakinan. Habis nikah mau makan apa? Anak isteri dikasih apa?

Kita lirik firman dan haditsnya: Innallaha Laa yughayyiru maa bi qowmin hatta yughoyyiru maa bi anfusihim. Artinya “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yg merubahnya”

Maksudnya orang kaya pun setelah menikah kalau tidak usaha hartanya bakal habis. Apalagi yang tak berpunya. Masalahnya usaha apa? Ambil modal dimana? Usaha apa saja yang penting halal. Modalnya, tenaga, akal, fikiran, dan keyakinan.

Bumi yang seluas ini menunggu tangan-tangan terampil dan orang yang mau berfikir untuk berusaha. Segampang itukah. Iya, kita ini susah karena belum pernah memulai dan mencoba. Gengsi bertani, malu jadi buruh karena sudah bergelar sarjana.

Ingat yang memberikan kita rezeki bukan orang tua, mertua, teman atau sahabat tapi Allah. Maka jangan salah tempat meminta. Apa Allah kasih? Pasti diberi, maka sebelum menikah butuh keyakinan dan agama yang kuat. Cek hadits dibawah ini

Umar bin Khattab ra berkomentar, “Aku heran dengan orang yang tidak mau mencari kekayaan dengan cara menikah. Padahal Allah berfirman : Jika mereka miskin, maka Allah akan membuat mereka kaya dengan Keutamaan-Nya.”

Nabi Saw juga menguatkan ayat tersebut. Sabda beliau, dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud).

“Carilah rezeki dengan menikah”. (HR. Ad-Dailami)

Sabda beliau yang lain:“Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka.”

Sejelas itu hadits-haditsnya. Apalagi yang ditakuti bila ingin menikah. Kesalahan kita selama ini adalah berfikir mencari rezeki. Padahal masing-masing kita sudah ada rezekinya. Tinggal menjemput saja. Buka pintunya, maka rezeki akan terbuka. Jangan mudah menyerah dan putus asa. Kuatkan keyakinan Allah Maha Pengasih.(**)

Salam UJH

Related

Pesantren Darrun Nur Dukung Pemerintah Tolak Paham Radikalisme dan Terorisme

Kupas News, Bengkulu - Negara indonesia yang terdiri dari...

Saat Reses, Okti Temukan Pelajar Tak Hafal Al-fatihah

Seluma, kupasbengkulu.com - Wakil Ketua II DPRD Seluma Okti...

Data Kependudukan CJH Tanggungjawab Capil

Seluma, kupasbengkulu.com - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag...

Cegah Konflik Horizontal, Pemda Batasi Aliran Salafi

Seluma, kupasbengkulu.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Seluma Irihadi mengatakan,...

Hafal Surat Al – Ikhlas Massa 212 Diberikan Makanan Gratis

Kota Bengkulu,Kupaebengkulu.com- Sebagai bentuk solidaritas umat muslim yang menggelar...