Jumat, April 19, 2024

Meraup Dollar di Visit Wonderful Bengkulu 2020

“Pengkhianat daerah itu, tatkala menolak, menghalangi   hingga menghancurkan program kebaikan yang diagendakan pemerintah daerah”

Catatan Pinggir  Benny Hakim Benardie

Salah satu agenda  krusial Pemerintah Provinsi Bengkulu adalah mensukseskan Visit Wonderful Bengkulu 2020. Ini merupakan harapan baik, mengingat kunjungan wisatawan manca negara ataupun lokal, akan menunjang pemasukan keuangan daerah  dan  percepatan pembangunan menuju masyarakat Provinsi Bengkulu sejahtera.

Visit Wonderful Bengkulu 2020 yang di pelopori Rohidin Mersyah bukan khayal atau mimpi di siang hari bolong. Sumber daya alam dan manusia yang ada di 10 kabupaten, kota di Provinsi Bengkulu mempuni. Ingin  berwisata alam misalnya, negeri yang sempat disebut dalam babat atau kronik kuno di abad 10 Masehi ini memiliki di tiap kota, kabupatennya. Uniknya wisata alam yang ada mempunyai sejarah dan legenda  menarik. Hanya saja yang terakhir kurang mendapat perhatian.

Berbicara wisata kemaritiman, Provinsi Bengkulu punya hal itu. Mulai keindahan laut dan sungai di Kabupaten Muko-muko yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, Kota Bengkulu hingga Kabupaten Kaur yang berbatasan Provinsi Lampung. Tentunya dengfan kekayaan biodata laut dan terumbu karang yang masih alami.

Belum lagi wisata budaya dan sejarahnya. Apa yang di punyai provinsi lain, Provinsi Bengkulu punya. Apa yang di miliki Bengkulu, tak mesti provinsi lain punya. Ini merupakan negeri unik, antik dan asri. Hanya saja, jelang 50 tahun umur provinsi ini, banyak hal yang belum di bangun, di tata serta di gali. Wqaktu tinggal dua tahun menjelang. Butuh dana, sumber daya manusia  handal, berintegritas dan berkomitmen terhadap kemajuan.

Analogi

Visit wonderful Bengkulu 2020, bila penulis analogikan, Provinsi Bengkulu ini sebuah kapal layar besar pencari ikan yang sempat bersauh di dekat pantai. Nahkodanya Rohidin Mersyah yang kini  Plt Gubernur Bengkulu. Sauh kapal layar sudah diangkat. Angin mulai berhembus layar terkembang.

Para bupati merupakan Kepala Kodi Anak Buah Kapal. Bupati menjaga air tetap kering dalam dek kapal. Layar tetap terkembang serta pastikan para pemancing tetap nyaman, aman dan konsentrasi selama pencarian tempat mangkalnya gerombolan ikan.

Sang Nahkoda tentunya harus tahu jalur pelayaran, Mana batu karang penghalang, mana areal pusaran air. Termasuk saat sauh diturunkan, pastikan ikan yang di dapat merupakan ikan berkelas yang dapat bernilai mahal. Kenapa? Berlayar bukan bermodalkan nekad semata, tapi banyak dana dan tenaga yang sudah dikeluarkan. Jangan sampai bakkata orang melayu Bengkulu, “Gaguk Jenihin Kape-Kape. Mato Ngantuk, Badan Dingin, Ikan leppe”. Artinya sia-sia, tak membuahkan hasil.

Jangan sampai seperti mimpinya Si Muin. Niat hati mencari ikan untuk dijual, dapat hingga penuh perolehan ikannya diatas sampan. Hati riang dan beranjak pulang. Saat berjalan pulang mengayuh sampan, tampak segerombolan ikan besar, Ikan kecil dikapal dibuang, ikan besarpun ditangkap, hingga sampan penuh. Ironisnya, sampan keberatan dan karam. Akhirnya Si Muin pulang berenang ke pinggir pantai tanpa hasil, kecuali  segumpal kenangan dan pengalaman saja.

Tapi takayal lagi, Visit Wonderful Bengkulu 2020 harus diwujudkan. Harapan kesuksesan masih mempunyai waktu. Meskipun untuk wisata sejarah dan budaya, mungkin terkendala fisik dan literatur, selain sisa peradapan abad akhir ke-18 Masehi saja.

Sekedar catatan pengingat, bahwa Bengkulu punya keterkaitan historis dan darah dengan masyarakat kampung Bencoolen  di Singapura. Dengan Anak Negeri Bengkulu yang ada di Malaysia dan lainya. Gaungkan wisata makam bagi orang Inggris, Belanda dan Perancis. Biarkan mereka ingat kalau nenek moyang mereka terkubur di Negeri Bengkulu.

Ceritakan juga pada dunia, kalau Tambang Emas di Lebong pernah berjaya. Pernah memproduksi banyak emas yang kini tak tahu kemana rimbanya. Banyak hal yang dapat di publikasikan untuk menarik wisatawan dan mendatangkan rupiah, ringgit serta dolar. Termasuk jelaskan fakta asal muasal Suku Rejang yang merupakan keturunan China Hyunan.

*Pemerhati Sejarah Dan Budaya Bengkulu

Related

KUHP Tidak Berlaku untuk Kegiatan Kemerdekaan Pers

Kupas News, Jakarta - Walaupun Rancangan Undang-undang (RUU) Kitab...

Modus Mafia Tanah di Ruang Peradilan

Oleh : Elfahmi Lubis Mafia Tanah sudah menggurita dan telah...

Kaum “Rebahan” Ditengah Isu Kerakyatan

Dimana posisi kaum "rebahan" atau kaum "mager" yang didominasi...

Polemik RUU Sisdiknas, Maksimalkah Uji Publik?

Oleh: Dr. Emilda Sulasmi, M.Pd Mencermati draft Rancangan Undang-Undang Sistem...

Kiprah Parsadaan Harahap Hingga Duduki KPU RI

Sosok Persadaan Harahap atau yang sering disapa bang parsa,...