kupasbengkulu.com – Menjelang bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari mulai tampak kebiasaan remaja dan anak-anak memainkan mercon dan meriam bambu tidak sedikit warga yang merasa diresahkan karena seringkali mengganggu.
“Sangat mengganggu ketentraman,waktu sholat,ibadah bahkan waktu istirahat,apalagi suara meriam bambu,seperti berlomba-lomba suaranya bergantian,nggak bisa tidur pak,”kata warga Kelurahan Talang Saling Yedi (28).
Ditambahkannya kalau untuk menghentikannya mungkin sangat sulit,karena hal itu sudah menjadi kebiasaan remaja dan anak-anak.
“Kalau warung mana yang jualan saya kurang tahu,tapi kalau untuk menghentikannya saya rasa sulit kalau bukan diberantas dari distributornya lansung,”demikian tandasnya.
Senada diungkapkan Wawan (38) Warga Desa Kota Agung kecamatan Seluma Timur,menurutnya tindakan yang harus dilakukan pihak kepolisian saat ini adalah merazia warung yang menjual petasan tersebut.
“sebenarnya yang salah itu yang berjualan kalau anak-anak ya mau saja membelinya, persoalannya saat ini kalau memang dilarang kenapa masih ada yang berjualan coba kalau ditertibkan warung-warung yang berjualan pasti tidak akan mengganggu ketentraman warga lagi,”demikian harapnya.(cr9)