![Pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://www.kupasbengkulu.com/merly-yuanda-kita-tidak-boleh-mengucilkan-penderita-hivaids-butuh-dukungan&media=https://www.kupasbengkulu.com/wp-content/uploads/2014/03/Kegiatan-Sosialisasi-KPA-Kota-Bengkulu.jpg&description="Kita tidak boleh mengucilkan mereka. Kita jauhi virusnya, bukan orangnya, karena orang yang sudah positif HIV/AIDS ini justru sangat membutuhkan dukungan yang lebih dari orang-orang terdekatnya){kind=link}
kupasbengkulu.com- Sebanyak 25 orang peserta diantaranya 18 Wanita Pekerja Seks (WPS) dari RT 8 Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Rabu (26/03/2014) mengikuti sosialisasi dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bengkulu.
Kegiatan sosialisasi dengan tema “Pertemuan Kader Layanan Komprehensif Berkelanjutan (LKB) dan Pendidik Sebaya “Wanita Pekerja Seks” ini menghadirkan nara sumber dari Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kipas, Merly Yuanda, dan Sekretaris KPA Kota Bengkulu, dr. Supardi, MM.
“Kita tidak boleh mengucilkan mereka. Kita jauhi virusnya, bukan orangnya, karena orang yang sudah positif HIV/AIDS ini justru sangat membutuhkan dukungan yang lebih dari orang-orang terdekatnya, terutama dukungan dari keluarga dan teman-teman,” jelas Merly, saat memberikan materi sosialisasi di Kantor KPA Kota Bengkulu, di Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung.
Ditambahkan dr. Supardi, bahwa virus HIV itu hanya bisa ditularkan lewat 4 cairan saja, yaitu cairan darah, cairan vagina, cairan sperma, dan ASI.
“Sedangkan hal-hal yang berhubungan dengan kontak sosial, seperti bersalaman, cium pipi kanan-kiri, menggunakan jamban bersama, menggunakan alat makan bersama,
menggunakan telpon atau handphone bersama, atau mandi di kolam renang yang sama, itu semua tidak bisa menjadi media penularan HIV,” tegasnya. (cr2)