bengkulu tengah,kupasbengkulu.com – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bengkulu Tengah (Benteng) kesulitan untuk melakukan pengembangan dan pembinaan olahraga di Benteng karena minimnya anggaran.
Kalau tidak ada anggaran, bisa dikatakan mustahil olahraga bisa berprestasi atau bisa dikatakan nihil,” kata Sekretaris Dispora Benteng, Junaidi.
Selama ini, katanya, dispora Benteng nyaris tidak memiliki anggaran untuk pengembangan olahraga, karena sebagian besar bersifat tentatif atau menyesuaikan.
“Kalau di dispora gelondong saja tidak dipatok, misal HUT Benteng Rp 50 juta, HUT RI Rp 50 juta, dari dana itulah kita adakan event olahraga,” ungkapnya.
Padahal, katanya, untuk dapat memajukan dunia olahraga di Benteng, harus didukung dengan anggaran yang memadai, sehingga bisa maju.
“Di Jawa saja, terus terang saja, sudah Rp 10 miliar setiap tahunnya, makanya mereka maju,” imbuhnya.
Disisi lain, katanya, pihaknya juga berharap dukungan dari DPRD Benteng, agar ikut memikirkan untuk memajukan dunia olahraga di Benteng.
“Kalau DPRD nya cinta olahraga, maka didukung, kalau selama ini masih belum,” ungkapnya.
Saat ini, katanya, sejumlah event yang ada seperti liga Benteng adalah inisiatif sendiri dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Benteng.
“Namun kita tidak mampu, karena tidak ada anggaran, tapi dispora mendukung sekali liga Benteng, cari sponsor yang dapat memajukan sepakbola di Benteng,” katanya.
Menurutnya, memang untuk memajukan dunia olahraga termasuk sepakbola harus ada pembinaan.
Tidak bisa langsung jadi, seperti misalnya PS Bengkulu untuk bisa mencapai prestasi sekarang, 4 tahun mendatangkan pemain dari luar semua, baru bisa.
Jadi, menurutnya, prestasi olahraga tidak bisa langsung jadi, tapi perlu pembinaan sejak dini.
“Meski Dispora tidak bisa menggelar liga Benteng, kita bergandengan tangan dan dukung penuh untuk melakukan pembinaan dan menjaring atlet muda,” ujarnya.(adk)