rejang lebong, kupasbengkulu.com – Karmin (60) warga Kampung Delima, Curup Timur hanya bisa pasrah setelah mendapati dua ekor sapi peliharaannya dicuri oleh sekawanan pencuri spesialis ternak.
Ia tambah tak berdaya, setelah melakukan pencarian bersama warga setempat, justru mendapati setumpuk isi perut sapi yang diduga berasal dari sapi miliknya di tempat yang berjarak tidak sampai 100 meter dari lokasi awal sapinya.
Kejadian itu diperkirakan terjadi pada pukul 11.00 WIB, Selasa (10/3/2015). Saat itu, korban baru saja menambatkan sapi miliknya untuk diberi makan rumput.
Pada saat itu, korban membawa sapi ke sebuah padang rumput dekat kebun kopinya untuk dibiarkan makan. Setelah memantau sekeliling dan memastikan tempat itu aman, ia menambatkan sapinya.
Kemudian, korban meninggalkan hewan ternaknya dan memotong rumput sekitaran itu untuk dibawa pulang.
Kemudian, jarak antara korban dengan ternaknya semakin jauh, dan saat itulah diduga para pelaku beraksi.
Tiga jam kemudian, korban baru sadar dua ekor sapi betinanya sudah hilang. Beberapa saat kemudian, korban bersama warga menemukan tumpukan isi perut sapi di sekitar TKP.
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto melalui Kabag Ops, Kompol Rusdi menjelaskan ini sudah kejadian ketiga yang terjadi di Rejang Lebong.
Modus operandinya sama, dengan membantai sapi milik korban dan membawa potongan tubuhnya.
Rusdi menjelaskan, dugaan sementara pelaku berjumlah lebih dari dua orang dan sudah memantau keadaan sekitar dari ternak incaran mereka.
Kemudian, dengan perlahan mereka membawa ternak incaran mereka menjauh dari lokasi awal untuk segera disembelih dan dipotong-potong. Bagian yang dibawa hanyalah bagian yang paling banyak dagingnya, sedangkan isi perut ditinggalkan saja di lokasi penyembelihan.
“Isi perut sapi tersebut ditemukan oleh kebun warga di Desa Duku Ulu, Curup Timur, yang berjarak minimal 50 meter dari lokasi terakhir korban menambatkan sapi,” ungkap Rusdi.
Saat ini, lanjut Rusdi, petugas sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti. Sebelumnya, kejadian ini pernah terjadi di Trokon, dan kecamatan Bermani Ulu.(vai)