kupasbengkulu.com – Kemerosotan jumlah peserta salat berjamaah di minggu ketiga sejak pelaksanaannya, dari jumlah 1.387 menjadi 230 dianggap Mukhlisuddin, Kepala Kemenag Kota Bengkulu yang juga merupakan ketua pelaksana kegiatan tersebut, merupakan sebuah hal positif. Malahan menurutnya penurunan jumlah ini sebagai sebuah keberhasilan dari program salat berjamaah Bengkulu ku Religius.
“Penurunan yang signifikan ini jangan ditanggapi sebagai sebuah hal yang negatif. Justru ini berita gembiranya. Masyarakat terbiasa melaksanakan salat berjamaah di masjid, namun bukan untuk memperebutkan hadiah, melainkan ikhlas dari hati masing-masing,” ujar Mukhlisuddin, Jumat (07/03/2014).
Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, pemberian hadiah naik haji, umroh, mobil, dan hadiah lainnya dimaksudkan untuk memberikan motivasi ke masyarakat agar melakukan salat berjamaah guna menghidupkan suasana religius di Kota Bengkulu.
Kendati demikian, target yang ingin dicapai oleh walikota dan panitia sesungguhnya adalah pada akhirnya masyarakat terbiasa dengan sendirinya melaksanakan salat berjamaah tanpa harus diberikan iming-iming.
“Walaupun jumlah peserta ini semakin sedikit, namun kita yakin akan benar-benar ada peserta yang konsisten melaksanakan salat berjamaah setiap hari Rabu di Masjid At-Taqwa, dan hadiah itu akan kita berikan sesuai janji. Persaingan semakin ketat, mungkin akan sulit dan lama mendapatkan pemenangnya. Kita tunggu saja,” katanya lagi.
Sementara, salat berjamaah berhadiah ini sekarang semakin dikembangkan sampai ke tingkat kecamatan. Hadiah yang diberikan oleh penyumbang sudah mulai diletakkan di masjid-masjid kecamatan sebagai motivasi masyarakat.
“Setelah Ayla diberikan Walikota untuk hadiah salat berjamaah di masjid Ar-Rahman Kecamatan Selebar, selanjutnya masjid yang antusias masyarakatnya tinggi juga akan diberikan hadiah motivasi,” demikian Mukhlisuddin. (val)