kupasbengkulu.com – Masih ingat dengan rel jalur Molek (Motor Lori Ekspres,red) di Ronggeng, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara yang putuh diterjang longsor tiga tahun lalu?
Saat ini kondisi rel sama sekali belum adanya perbaikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara. Akibatnya, penyaluran bahan pokok ke desa penghasil emas itu menjadi tersendat. Tidak hanya itu, biaya tarif Molek naik dua kali lipat, yang mana sebelumnya Rp 25 ribu dari Stasiun Air Tenang hingga pusat Desa lebong Tandai, menjadi Rp 50 ribu.
”Pak Bupati!, Tolong perbaiki rel Molek. Sebab rel molek ini sudah lama putus. Kenapa realisasi perbaikan sama sekali tidak ada dari pemerintah,” kata pemuda setempat, Mansyah, saat dihubungi via telepon genggamnya, Rabu (20/8/2014).
Ia menceritakan, jalur yang dilewati molek dari Air Tenang hingga Lebong Tandai berjarak lebih kurang 35 km, dengan waktu tempuh sekitar 4,5 jam. Namun, setelah rel Molek terputus jarak tempuh mencapai 6 Jam perjalanan.
Sebab, lanjut dia, setelah tiba di Stasiun Ronggeng , warga mesti transit untuk menuju Lebong Tandai. Dari Ronggeng, transit di lokasi hutan Sumpit dengan memakan waktu 1,5 Jam perjalanan.
”Kalau rel ini putus tentunya akan berpengaruh pada penyalurkan bahan pokok, biaya transfortasi serta pengaruh lainnya,” demikian Mansyah.(gie)