kupasbengkulu.com – Pasar buah durian di simpang Semen Desa Batu Ampar, Kedurang ini hanya bisa di jumpai setahun sekali. Loh kok? Sebab, pasar dadakan ini ada saat musim buah durian tiba. Tidak hanya itu, pasar ini berada di tengah hutan yang jauh dari pemukiman penduduk warga setempat.
Belasan pedagang yang mengadu nasib ini, sengaja membuat pondoksederhana yang terbuat dari terpal, guna menyajikan durian yang memiliki rasa manis ini.
Edi (50) penjual durian, warga Desa Lubuk Ladung, mengatakan, pengunjung yang datang ke pasar yang ada di tengah hutan ini selalu rami dengan pembeli.
”Pengunjung yang datang tidak bukan warga Manna saja, tapi dari luar daerah pun ada yang datang. Ada juga warga Lampung dan Palembang, itu tidak lain untuk merasakan manisnya rasa buah durian lokal Kedurang. Jujur saja, kita jual murah karena dekat pohon duriannya,” kata Edi (50) salah seorang pedagang durian, Minggu (10/8/2014).
Salah seorang pembeli, Asri (25), warga Palembang, Sumatera Selatan mengaku, jika dirinya datang ke pasar dadakan di tengah hutan ini untuk membeli durian, sebagai ole-ole dibawa pulang ke Palembang.
”Kami ke sini sekuarga, sebelum pulang ke Palembang mampir dahulu beli durian untuk ole-ole. Harganya murah dibanding di Palembang. Buah duriannya juga manis sekali,” tutup Asri, sembari menikmati buah durian yang telah dibuka pedagang.(tom)