kupasbengkulu.com – Tidak optimalnya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Argamakmur, menjadi keluhan warga, dan membuat masyarakat memilih untuk dirawat di rumah sakit swasta. Kondisi ini juga dirasakan pemegang kartu Jamkesda di Kabupaten Bengkulu Utara.
Diungkapkan nara sumber kupasbengkulu.com, Suparjo, warga Jalan Hazairin, Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, peristiwa ini dialaminya saat merawat orang tuanya yang sakit. Tiap bulan, beber dia, dihitung bisa 3 minggu sekali dirawat di rumah sakit umum.
Awalnya, ungkap Suparjo, dipilihnya RSUD untuk merawat orang tuanya ingin mendapatkan perawatan maksimal dan biaya relatif murah. Apalagi, tergambar pelayanan di RSUD pasti sudah cukup baik dan dijamin mutunya karena canggihnya peralatan. Sayangnya, ternyata pelayanan serta tindakan dokter tidak berjalan dengan apa yang diinginkan.
“Melihat kenyataan itu, akhirnya keluarga memutuskan untuk tidak berobat ke rumah sakit pemerintah. Bukan berarti berobat ke rumah sakit swasta itu orang yang banyak uang. Yang dirasakan setelah mendapatkan perawat kesehatan di rumah sakit swasta, pihak keluarga pasien tidak mesti bawa uang. Karena obat dan keperluan untuk pasien semuanya tanggung jawab pihak rumah sakit. Sementara di rumah sakit umum, keluarga pasien harus menyiapkan uang setiap harinya. Bisa mendapatkan tindakan dokter bila ada obat,” ungkap Parjo.
Sementara itu, Bupati Bengkulu Utara, Dr. Ir H. Imron Rosyadi, MM, M.Si, mengatakan, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan fasilitas jaminan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah daerah, provinsi dan pusat, tentunya harus didukung dengan surat, dan masuk dalam data base Jamkesda itu sendiri.
“Memang kesannya agak ribet, tetapi itu dibutuhkan untuk pertanggung jawaban keuangan bagi masyarakat yang menggunakan fasilitas untuk mendapatkan pelayanan gratis. Saya juga meminta kepada pihak rumah sakit dan instansi yang terkait untuk pengurusan pelayanan kesehatan untuk tidak mempersulit. Berikanlah pelayanan yang baik,”pintah Imron.(jon)