kupasbengkulu.com – Kondisi jalan di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara merupakan persoalan serius. Masyarakat setempat mengeluh karena hasil bumi tidak dapat diangkut ke pelabuhan di Desa Kahyapu karena akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan. Sehingga menyebabkan hasil bumi di daerah itu seperti pisang, melinjo, bahkan ikan membusuk. Saat ini Pulau Enggano dihuni sekitar 3.008 jiwa.
Menyikapi persoalan itu, Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah mengatakan bahwa Pemda Provinsi Bengkulu telah mendapatkan dana APBN senilai Rp 10 miliar untuk pembangunan jalan di Pulau Enggano.
“Anggaran untuk memperbaiki jalan di Enggano sudah ada sumbernya dari APBN. Dengan anggaran tersebut tahun ini juga jalan di daerah itu akan dibangun,” ungkap Gubernur.
Dikatakan Gubernur, dengan dana tersebut pihaknya hanya mampu membangun jalan di salah satu pulau terluar Indonesia itu sepanjang 2-3 kilometer saja. Sebab, biaya pembangunan di daerah itu cukup mahal, terutama untuk biaya mobilisasi peralatan dan pengangkutan material semuanya dibawa dari Kota Bengkulu.
Gubernur menambahkan, pihaknya terus mengupayakan pembangunan infrastruktur, terutama jalan di Pulau Enggano. Selain akses darat pihaknya juga telah mengupayakan jalur penerbangan yang dipusatkan di Desa Banjarsari dan saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Banyak kegiatan masyarakat setempat yang terhambat oleh karena keterbatasan infrastruktur, terutama jalan yang layak. Bahkan jika musim hujan turun siswa diwilayah terpaksa diliburkan karena buruknya kondisi jalan menuju sekolah. Akses jalan di Pulau Enggano merupakan urat nadi masyarakat.(beb)