bengkulu tengah,kupasbengkulu.com– Hasil pertemuan untuk membahas konflik antara warga Taba Penanjung dengan PT Inti Bara Perdana (IBP) yang dimediasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah (Benteng), Jumat (20/03) pagi. Asisten II, Edi Hermansyah menegaskan, bahwa perusahaan tambang ini menghentikan sementara aktivitasnya.
Menurut Edi, bahwa izin pinjam pakai antara PT Danau Mas Hitam (DMH) dengan PT IBP diduga belum ada landasan hukum, dan ini akan dikaji terlebih dahulu oleh Bagian Hukum Pemkab Benteng.
“PT IBP kami minta hentikan sementara aktivitas tambang, hingga ada kejelasan soal izin pinjam pakai. Agar kedepannya tidak ada persoalan,” tegasnya.
Sementara itu, Humas PT IBP, Ade Wahyuni mengatakan, bahwa masalah izin pinjam pakai pihaknya telah mengantongi sepucuk surat rekomendasi. Inilah yang membuat pihak perusahaan berani melakukan aktivitas dalam kawasan tambang PT DMH di hutan produksi Rindu Hati.
“Saat ini kami pihak perusahaan juga sudah dalam proses tahapan untuk memiliki izin pinjam pakai ke Kementerian, dan tinggal menunggu,” ungkapnya saat pertemuan.
Ditegaskan Ade, pihak Pemkab Bengkulu Tengah jangan selalu menyalahkan pihak PT IBP, dan harus ada pertimbangan jika perusahaan ini dihentikan aktivitasnya.
“Bagaimana nasib karyawan yang bekerja di perusahaan ini yang menghidupi keluarganya,” ujar Ade kepada kupasbengkulu.com.
Pertemuan ini selain dihadiri kedua pihak yang konflik, juga dihadiri Bappeda Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabag Sumber Daya Alam Pemkab Bengteng, Camat Taba Penanjung, Dinas Pertambangan dan ESDM, dan pihak lainnya.(adk)
(Baca Juga : Belum Kantongi Izin Pinjam Pakai, Penambangan IBP Kerjasama dengan DMH)