kupasbengkulu.com – Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah kota Bengkulu menyesalkan kabar ditiadakannya Tunjangan Hari Raya (THR) pada hari raya Idul Fitri tahun ini. Padahal THR menjadi bagian yang tak terlupakan bahkan sudah menjadi tradisi lebaran.
“Kalau memang kabar tersebut benar, tentu saja kami merasa kecewa, karena sedikit banyak uang THR itu membantu kami untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga. Kami sangat berharap pemerintah memikirkan nasib kami dan mengusahakan semaksimal mungkin agar ada THR,” ujar salah seorang PNS Pemkot yang enggan disebutkan namanya, Jumat (11/07/2014).
Menanggapi hal tersebut, Kabag Humas Pemkot, Dr. Salahuddin Yahya, mengungkapkan Pemkot masih melakukan upaya bagaimana agar THR tetap bisa diberikan namun dengan tidak menyalahi aturan.
Disebutkan sebelumnya dalam mandat BPK tidak dibenarkan untuk memberikan THR ke PNS. Namun pihaknya masih terus berkonsultasi dengan bagian hukum, ekonomi, serta BPK tentang kemungkinan lain untuk memberikan kesejahteraan kepada para PNS.
“Memang kita sadari adanya pro dan kontra terkait kebijakan ini. Yang pro tentu saja mereka yang terlibat langsung dalam tata kelola keuangan karena mereka adalah orang yang bersentuhan langsung dengan hukum bila masalah ini nantinya mencuat. Yang kontra adalah mereka yang biasanya menerima manfaat dana THR tersebut,” ungkap Salahuddin.
“Pada prinsipnya ada etikat baik pemerintah untuk memberikan dana THR. Buktinya uang yang disaving pemerintah untuk memberikan THR lebih dari kebutuhan THR tersebut. Hanya saja karena THR tidak dibenarkan oleh BPK, kita sedang mengusahakan apakah ini bisa ditukar dengan yang lain atau bagaimana. Namun sepanjang belum ada kepastian itu, Pemerintah Kota tidak ingin ambil resiko,” pungkasnya. (val)