kupasbengkulu.com- Dosen Fisip Universitas Bengkulu (Unib), Azhar Marwan, mengingatkan agar pers tidak terjebak politisasi dan berita sensasi. Pasalnya, saat ini peran media sebagai edukasi (pendidikan), informasi, dan kontrol sosial telah terabaikan.
“Selama ini banyak berita yang sifatnya sensasi, salah satu penyebabnya tidak adanya kompetitor. Masyarakat tidak ada pilihan lain, enak tidak enak, berita itulah yang disantapnya,” kata Azhar Marwan usai mengikuti work shop jurnalistik dan klinik fotografi yang diselenggarakan Harian Kompas di Gedung C Unib, Kamis (6/2/2014).
Disarankannya, media untuk kembali ke fungsi dan peran semula, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya dengan memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Dengan keterbukaan informasi saat ini, pers seharusnya membuka apa yang harus diketahui oleh publik, tentang kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Agar anggaran pembangunan bisa diketahui oleh publik.
“Jangan malah justru ikut melakukan kebohongan publik, yang tidak benar diberitakan, sehingga menjadi pembenaran di mata masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, kondisi yang ada saat ini pemilik media rata-rata terjun ke dunia politik, dampaknya muatan pemberitaan di media tersebut lebih banyak ke penggiringan publik.
“Nah situasi ini membuat masyarakat kita semakin tidak cerdas,” tutupnya.(coy)