Seluma, Kupasbengkulu.com – Ketua Organisasi Bujang Gadis Seluma, Bambang Setiawan mengatakan, tujuan dibentuknya organisasi ini untuk mempertahankan adat budaya kabupaten, yang saat ini mulai terkikis oleh zaman.
“Sementara ini, kita akan memberikan pembelajaran tentang dasar adat dan budaya Kabupaten Seluma, bekerja sama dengan Badan Musyarawarah Adat,” kata Bambang, Senin (16/5/2016).
Ada 16 orang bujang gadis Seluma dan 10 putra putri pariwisata akan membentuk sanggar tingkat kabupaten, dengan menampung seluruh remaja, agar belajar mengenai adat dan budaya.
“Kita berharap ada dukungan dari pemerintah daerah,” garapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Seluma, Samsir Ardi mengakui, saat ini adat budaya kabupaten ini sudah mulai punah ditelan zaman, khususnya diwilayah Kecamatan Seluma Kota.
“Budaya kita mulai hilang terutama di Seluma kota. BMA akan menggandeng organisasi ini, untuk menghidupkan kembali adat dan budaya kita,” jelasnya.
Samsir berharap, kedepannya organisasi Bujang Gadis Seluma mempunyai peran aktif, untuk kembali melestarikan adat dan budaya, sehingga tidak punah ditelan zaman.
“Bisa saja nanti acara resepsi malam dihilangkan. Kita selipkan tarian adat muda-mudi siang hari,” tegasnya.
Menurutnya, dari 14 kecamatan hanya ada dua kecamatan yang masih kental melestarikan adat dan budaya, yaitu Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Semidang Alas.(Sep)