
kupasbengkulu.com – Pelaksanaan pemilu di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), diwarnai keributan antara Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dengan (KPPS) warga yang mempertanyakan undangan untuk memilih di TPS 2 Desa Pematang Sapang, Kecamatan Arma Jaya. Akibatnya, salah seorang warga setempat, Elbe Murdani (28) menjadi korban pemukulan dan mengalami lebam di bagian muka, luka di kening serta dada.
Peristiwa bermula, saat salah seorang warga setempat, bernama Esbendi (42) mendatangi Ketua KPPS di TPS, untuk mempertanyakan mengapa warga banyak yang tidak mendapatkan undangan memilih sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari jumlah 680 orang yang masuk DPT, hanya 420 orang yang menerima undangan memilih.
Penuturan Elbe Murdani, bahwa saat itu dirinya ada di lokasi dan berusaha melerai keributan antara ketua KPPS, Ujang Hasanah dan Esbendi. Tapi warga lainnya rupanya telah terpancing emosi, karena menilai panitia tidak becus. Akhirnya dirinya menjadi korban pemukulan pentungan anggota KPPS lainnya atas nama Nopi (30).
“Awalnya saya ingin melerai, malah saya jadi korban kericuhan ini,” ujarnya.
Sedangkan pengakuan Esbendi, dirinya hanya mempertanyakan kejanggalan yang baru diketahui sekitar pukul 10.00 WIB itu, lantas mempertanyakan mengapa DPT di desa banyak yang hilang, dan tidak dapat kartu untuk DPT, padahal untuk warga setempat asli penduduk desa.
“Ada apa ini, kok melakukan pendataan DPT saja tidak becus, saya tidak tahu kalau akhirnya ricuh, saya hanya bertanya kenapa begini, sedangkan semua DPT kita masih hidup dan asli penduduk desa ini semua, kenapa tidak masuk DPT, bagaimana kinerja panitia,” jelasnya.(jon)