
kupasbengkulu.com – Secara spontanitas Dinas Sosial Kota Bengkulu merazia gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang kerap beroperasi di lampu merah Simpang Padang Harapan Kota Bengkulu, Kamis (22/05/2014). Namun sayangnya tak banyak gepeng yang ditemukan di sana seperti biasanya.
“Ini sebenarnya bukan razia, kebetulan kita lewat situ dan melihat masih ada gepeng yang membandel sehingga kita beri peringatan. Namun gepeng tersebut tidak diamankan, karena tak tahu harus diungsikan ke mana. Kita belum punya penampungan,” ujar Kadinsos Kota Bengkulu, Sudarto.
Sepinya gepeng hari ini ternyata bukan tanpa alasan. Diketahui puluhan gepeng, khususnya penyandang tuna netra sedang mengikuti “Muscab I Pertuni (Musyawarah Cabang I Persatuan Tuna Netra Indonesia) Dewan Perwakilan Cabang Kota Bengkulu di aula salah satu hotel.
“Musyawarah ini adalah untuk pemilihan ketua DPC, dan ini baru pertama kali dilakukan. Ada beberapa orang yang mencalonkan diri, yakni Herianto, Edi Kurniawan, dan Sukardin, dan Marjoni Chaniago,” ujar Hendrianto, Ketua DPD Pertuni Bengkulu.
Dijelaskan Hendrianto, Pertuni Bengkulu sudah beranggotakan 25 orang penyandang tuna netra. Sebagian besar dari mereka hidup dari menjadi tukang pijit maupun pengemis di jalanan. Sehingga dirinya berharap dengan terpilihnya Ketua DPC Pertuni Bengkulu yang baru, organisasi ini dapat lebih terarah dan mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
“Harapannya penyandang disabilitas ini, khususnya yang tuna netra dapat lebih diperhatikan pemerintah, diberikan pelatihan keterampilan, agar tak ada lagi tuna netra yang mengemis dan mempunyai pekerjaan yang lebih layak,” harapnya.(val)