
kupasbengkulu.com- Selama 2 tahun terakhir, warga Pulau Enggano disibukkan dengan primadona, atau hasil bumi dari sektor perkebunan pisang kepok. Hampir seluruh kepala keluarga di Pulau Enggano menanam pisang kepok di lahan miliknya. Hal ini dikemukakan Ketua Forum Masyarakat Enggano Bersatu (FORMEB), Reddy Heloman, S.Sos, kepada kupasbengkulu.com.
“Hasil perkebunan pisang kepok super ini dianggap warga sebagai penghasilan tambahan, karena cocok dengan kesuburan tanah di Pulau Enggano. Harga jual pertandannya pun bisa mencapai Rp 30 ribu,” ungkap Reddy, Sabtu (31/05/2014).
Permintaan akan Pisang Kepok Super Enggano ini, kata dia, selain berasal dari Provinsi Bengkulu juga datang dari provinsi tetangga seperti, Jambi, Lampung, Jakarta, bahkan Pulau Batam.
“Biasanya di daerah pemesan, Pisang Kepok Super Enggano ini dijual dengan harga kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 65 ribu pertandannya,” tambahnya.
Disayangkannya, saat ini untuk pemasaran Pisang Kepok Super Enggano ini ke luar Pulau Enggano, masih bergantung kepada kapal perintis yanng datang ke Pulau Enggano.
“Kalau cuaca buruk, biasanya akan mengganggu pemasaran Pisang Kepok Super ini. Parahnya lagi, pisang ini akan membusuk, dan membuat warga mengalami kerugian,” ujarnya.(coy)