Kamis, Maret 28, 2024

Presiden Jamin Pembangunan Kembali Infrastruktur Rusak Akibat Gunung Meletus

 

Malang (18/2/2014)-Presiden SBY dan Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono menjenguk pengungsi di pos pengungsi Pujon  serta menyampaikan terima kasih kepada petugas dan relawan yang telah membantu pengungsi
Malang (18/2/2014)-Presiden SBY dan Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono menjenguk pengungsi di pos pengungsi Pujon serta menyampaikan terima kasih kepada petugas dan relawan yang telah membantu pengungsi

kupasbengkulu.com – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjamin pembangunan kembali infrastruktur pertanian dan rumah yang rusak akibat bencana gunung Kelud yang meletus.

Ini disampaikan presiden saat mengunjungi Pos Pengungsi Pujon, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang,   Selasa (18/2/2014) pukul 11.00 WIB. Presiden dan rombongan didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendengarkan pemaparan Bupati Malang, Rendra Kresna mengenai upaya tanggap darurat penanganan korban bencana erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Malang.

Menurut  Bupati Malang Rendra Kresna, sekitar 90 persen warga di sekitar wilayah Gunung Kelud telah berhasil dievakuasi. Bupati Malang menyebutkan, sedikitnya 10.300 jiwa warga Kecamatan Kasembon, Malang telah diungsikan. Sementara, untuk wilayah Pujon terdapat sekitar 17 ribu warga mengungsi. Ada juga warga yang enggan mengungsi dan sulit untuk dibujuk karena  keinginan menjaga harta benda dan ternaknya.  Selain itu, ada juga warga yang memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terkena dampak erupsi Gunung Kelud.

Bupati Malang Rendra Kresna juga akan mengupayakan bantuan renovasi rumah rumah warga yang rusak akibat hujan abu vulkanik. Hingga saat ini, masih belum terdata keseluruhan kerusakan yang ada di wilayah Kabupaten Malang. “TNI menemukan ada 300 rumah rusak di Kabupaten Malang. Itu yang parah. Tapi pantauan kami lebih dari 300 rumah. Apalagi di Desa Pandansari, Ngantang. Karena di sana desa yang terparah,” ujar Rendra Kresna.

Anggaran untuk tanggap darurat yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Malang tahun ini memang hanya Rp 2,5 miliar. Namun, Bupati memerintahkan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) untuk tidak mempersulit pencairan anggaran bagi  penanganan bencana, tegas Rendra Kresna di Pujon, Kabupaten Malang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kesempatan itu membuka sambutannya dengan ucapan syukur Alhamdulillah atas karunia keselamatan yang dilimpahkan Allah SWT. Presiden juga menjelaskan, kunjungan ke lokasi pengungsian bertujuan untuk melihat langsung dampak bencana dan mendeteksi masalah yang muncul, agar pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dapat segera memberikan bantuan serta solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

Perbaikan mencakup rumah, fasilitas kesehatan, sekolah dan semua infrastruktur termasuk pertanian, peternakan serta mata pencaharian yang terhenti karena adanya bencana, menjadi perhatian pemerintah. “Dengan melihat secara langsung ke lokasi, maka upaya perbaikan dan pemberian bantuan akan lebih tepat ketika Gunung Kelud telah tenang kembali, sehingga secara aman warga bisa kembali ke rumah masing masing  dan dibangun kembali bersama dengan personel TNI”, ucap Presiden SBY.

Presiden SBY berpesan agar para pengungsi di pos pengungsian Pujon tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan pengungsi Sinabung, Kabupaten Karo Sumatera Utara, dimana pengungsi nekat kembali ke rumahnya saat situasi belum dinyatakan aman, hingga jatuh korban jiwa. Presiden SBY meminta para pengungsi bersabar menunggu hingga situasi benar benar aman. “ Kalau rumah dan pertanian bisa dikembalikan Tujuan kami menyelamatkan jiwa. Saya harap kerjasama yang baik, tolong didengarkan apa yang disampaikan pejabat pemerintah agar membawa kebaikan” pesan Presiden SBY.

Mengenai fasilitas umum di pos pengungsian, hingga hari ini terdapat 15 unit MCK di pos penampungan pengungsi Pujon, 10 unit MCK dan 1 mobil tanki di pos pengungsi Kasembon, serta 25 MCK di pos pengungsi kota Batu. Sejauh ini, fasilitas yang disediakan oleh kementerian Pekerjaan Umum (PU)  ini mampu mencukupi kebutuhan para pengungsi.

Sementara itu, total keseluruhan jumlah pengungsi di wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang hari ini (18/2) sudah mencapai 87.629 jiwa. Rinciannya, jumlah pengungsi di Kabupaten Kediri 39.018 orang tersebar di 82 titik lokasi pengungsian, di Kota Batu sebanyak 14.559 orang di 45 titik pengungsian, Kabupaten Blitar 8.193 orang menyebar di 3 titik pengungsian, dan Kabupaten Malang sebanyak 25.151 orang  di 81 titik titik pengungsian, sedangkan di Jombang terdapat 708 orang di 6 titik pengungsian.

Terkait dengan situasi terkini, Selasa (18/2) puncak Gunung Kelud tampak berawan, suhu udara sekiatr 19 hingga 21 derajat celcius dengan kelembapan 92 persen. Asap masih terlihat putih tebal di ketinggian 400 meter. Aktifitas Gunung kelud juga masih menimbulkan satu kali gempa tektonik dangkal. Meski sudah berada pada level Awas, Kepala Pos Pantau Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi Gunung Kelud Choirul Huda meminta warga tetap tidak mendekati lokasi hingga radius 10 kilometer.(kps)

Related

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas...

Humas Polri Gandeng Media Massa Wujudkan Pemilu Aman

Kupas News, Jakarta - Divisi Humas Polri menggandeng sejumlah...

Pembukaan KBN 2022 di Bengkulu Ditandai Peluncuran Logo dan Maskot

Kupas News, Kota Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah...

Polri Kerahkan Pasukan Bantu Penanganan Gempa Cianjur

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat diwawancarai...

Ombudsman RI Minta Cabut Permentan Nomor 10 Tahun 2022

Kupas News, Kota Bengkulu - Anggota Ombudsman RI, Yeka...