kupasbengkulu.com – Presiden berharap tidak terjadi praktek-praktek intimidasi ataupun paksaan dalam bentuk apapun kepada rakyat dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum April mendatang.
“Biarlah rakyat menggunakan kebebasannya untuk memilih partai politik mana nanti yang akan dipilih, dan siapa yang diberi mandat untuk memimpin negeri ini sebagai presiden mendatang. Ini menunjukkan kualitas demokrasi kita, saya betul-betul berharap janganlah ada intimidasi, ada paksaan, dari siapapun pada rakyat.” ucap Presiden dalam wawancara khusus Presiden dengan Caosa Indriyani di Cikeas Bogor, Selasa (4/3/2014) pagi.
Presiden menyeru kepada seluruh jajaran aparat pemerintahan di daerah di seluruh pelosok nusantara untuk selalu mematuhi hukum dan Undang-Undang. Selaras dengan hal tersebut juga mengupayakan berjalannya Pemilu yang bebas, adil, dan jujur. Selain itu juga penting adanya transparansi dalam proses penyelenggaraan Pemilu yang bersih dan jurdil tersebut.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir mengenai potensi terjadinya kecurangan pada pelaksanaan Pemilu mendatang. Karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga yang independent. Rasa curiga yang berlebihan dan kecenderungan cepat menuduh tanpa dasar yang jelas patut dihindari.
Kabinet Indonesia Bersatu yang selama ini menjalankan roda pemerintahan adalah kabinet koalisi dalam artian diisi oleh orang orang yang berkompeten di bidangnya juga orang orang yang berasal dari semua partai, bukan didominasi oleh satu partai saja. Sehingga kekhawatiran bahwa pemerintah akan melakukan kecurangan dalam Pemilu adalah tidak relevan.
“Yang jelas dari saya, selama dua kali mengikuti pemilihan umum 2004 dan 2009, tidak ada sedikitpun niat untuk melakukan tindakan kecuranga. Oleh karena itu, kalau memang ada yang tidak berhasil dalam pemilu, harus bisa menerima, jangan cepat-cepat ah ini curang, sana curang, sini curang dan sebagainya” tegas Presiden SBY
Bila dalam pelaksanaan pesta demokrasi April mendatang, muncul keberatan akan hasil pemilu, Presiden berpesan agar anggota masyarakat yang kecewa tersebut menyalurkan keberatannya melalui cara cara yang di atur oleh Undang Undang. Dengan selalu berada dalam koridor hukum yang berlaku maka tindakan anarki dan kekerasan di masyarakat dapat dihindari.
Memberikan pendidikan politik dan memberdayakan masyarakat adalah tanggung jawab semua elemen bangsa, untuk mengawal demokrasi kita agar makin matang dan berkualitas.
Presiden SBY pun telah memenangkan dua kali pemilihan umum baik pemilu legislatif bersama Partai Demokrat maupun Pemilu Presiden. Pemilihan Umum di tahun 2014 ini adalah kali kedua dilaksanakannya pemilu dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di tengah gelora demokrasi di Indonesia, sebelumnya rangkaian pemilu berjalan dengan baik. Hal ini tentu diharapkan juga turut terjadi dalam pemilu tahun ini.(kps)