kupasbengkulu.com – Pria asal Provinsi Bengkulu, Lovie Gustian (36), mencoba kembali menghidupkan antusiasme masyarakat untuk lebih peka terhadap untaian-untaian kata beriring makna nan menggugah di Kalimantan Timur.
Bertajuk “Malam Puisi”, Lovie Gustian yang juga pelopor acara tersebut tidak seorang diri. Dia bersama beberapa komunitas yang peduli dengan kelestarian budaya sastra ini menggiring kembali masyarakat Kabupaten Penajam untuk ikut berpartisipasi.
“Malam Puisi ini merupakan salah satu upaya kita untuk membangkitkan kembali kepedulian sebagai masyarakat yang berbudaya. Hasilnya hampir 300 hingga 400 pasang mata mengikuti kegiatan hari ini,” ujar Lovie.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan dan kelompok usia. Selain itu acara Malam Puisi ini juga dilaksanakan secara gratis, karena bagi Lovie sendiri seni sastra tidak akan bisa dinilai dengan lembaran rupiah.
“Sesuai dengan tema kita, ‘Datang, Saksikan, Bacakan’. Jadi siapa pun berhak untuk membacakan puisinya. Hingga sekarang kegiatan ini sudah berlangsung sebanyak 14 kali,” tutur Lovie.
Lovie juga mengungkapkan keinginannya agar suatu saat kegiatan serupa bisa dilaksanakan di tanah kelahirannya, Provinsi Bengkulu. Ini dilakukan agar masyarakat Bengkulu juga tidak melupakan sastra puisi.
“Keinginan saya sebenarnya pertama kali ingin mengadakan kegiatan ini di tanah kelahiran saya. Tapi berhubung saya sekarang berdomisili di sini (Kalimantan), ya saya laksanakan di sini saja dulu. Siapa tahu nanti di Bengkulu juga ada anak muda yang sadar akan pentingnya sastra puisi,” ungkap Lovie.
Selain menggelar acara tersebut, Lovie juga berharap ke depan bisa merangkumkan karya-karya “Malam Puisi” menjadi sebuah buku.
“Kami juga tidak akan berhenti untuk menggiring kegiatan puisi ini. Dalam waktu dekat saya akan menjadikan Malam Puisi ini ke dalam sebuah buku. Saat ini tengah dipersiapkan,” tandasnya. (nvd)