kupasbengkulu.com – Warga di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) tampaknya sudah mulai gerah, dengan proyek pembangunan PNPM Master Plan Percepatan dan Perluasan pengurangan kemiskinan di Indonesia (MP3KI).
Hal ini disebabkan proyek yang berbentuk perbaikan irigasi ini tidak juga dimulai. Parahnya, sejak awal 2014 lalu, air irigasi tersebut, sudah dikeringkan untuk keperluan perbaikan.
Hal ini berdampak pada warga sekitar, yang mayoritas petani padi dan peternak ikan.
Kepala Desa Belumai II, Mulani mengatakan, merasa dirugikan karena sudah dua kali gagal panen. Selain itu, ia juga mengeluhkan banyaknya kolam ikan warga yang meranggas. Sehingga banyak ikan yang mati.
”Ada 3 desa yang mengalami pengeringan aliran air untuk proyek itu, mulai dari Desa Belumai 1, Belumai 2 dan Desa Muara Talita, ketiganya berdampingan,” jelas Mulani.
Mulani menambahkan, areal persawahan di tiga desa tersebut seluas sekitar 160 Hektare (Ha) menjadi terbengkalai. Itu belum termasuk jumlah puluhan kolam ikan, yang ikut mati karena kondisi ini.
”Bila kondisi terus seperti ini, tentu kami akan menyurati Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, hingga Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk meninjau ulang kegiatan ini,” pungkas Mulani.(***)