kupasbengkulu.com – Plt. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bengkulu, Sumardi menuding, kerusakan jalan lintas Giri Mulya – Atas Tebing (Bengkulu Utara – Lebong, red) disebabkan oleh perusahaan batu bara PT. Jambi Resources. Sementara dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, sendiri telah berupaya memperbaiki kerusakan jalan melalui anggaran dana dari APBD.
”Salah satu penyebab kerusakan jalan di sana (Atas Tebing,red) perusahaan batu bara. Untuk memperbaiki jalan tersebut membutuhkan dana yang besar, dan itu sudah kita anggarkan setiap tahunnya dalam APBD Provinsi,” kata Sumardi, Sabtu (19/7/2014).
Secara terpisah, Branch Manager PT. Jambi Resources, Stevi Jakob mengakui, tingkat kerusakan jalan provinsi dari angkutan mobil batu bara. Meskipun demikian, dia mengklaim , dari perusahaan telah memperbaiki kerusakan dengan cara tambal sulam sepajang 10 km hingga 15 km.
”Kita sudah memperbaiki jalan yang rusak sepanjang 15 km lebih. Boleh dicek sekarang jalan di sana sudah mulus dan lebih bagus sebelum kami beroperasi dulu,” jelas Stevi.
Dalam perbaikan jalan, jelas Stevi, pihak perusahaan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lebong, untuk memperbaiki kerusakan jalan. Selain itu, tambah dia, dari perusahaan juga menyumbang material, tenaga kerja dan alat berat dalam perawatan jalan.
”Bentuk kerjasama kita dengan Lebong, kita dari perusahaan menyediakan material, alat berat dan tenaga kerja. Perawatan jalan itu akan terus bergulir dan diawasi setiap waktu, ketika rusak langsung diperbaiki,” imbuh Stevi.
Ia menjelaskan, dari perusahaan tidak menggunakan mobil yang berkapasitas lebih dari 8 ton dalam mengangkut batubara. Sebab, kata dia, itu sudah menjadi komitmen dari perusahaan dalam mengangkut batu bara dari Ketenong melintasi Bengkulu Utara hingga ke Pulau Baai.
”Mobil yang mengangkut batu bara semuanya kapasitas 8 ton, dan tidak ada lebih dai 8 ton,” ujar Stevi.
Lantas berapa unit per hari mobil batu bara yang melintas, Stevi menambahkan, pengangkutan batu bara setiap hari beroperasi 50 hingga 70 kendaraan, dengan beban angkutan 8 ton per mobil.(gie)