kupasbengkulu.com – Puluhan massa gabungan dari berbagai elemen Organisasi Masyarakat (Ormas) menggelar konvoi menggunakan kendaraan roda dua, untuk mengajak warga Kota Bengkulu khususnya dan warga Provinsi Umumnya agar menolak politik uang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg). Dalam konvoi tersebut, massa mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Konvoi dimulai sekitar pukul 09.31 WIB, Selasa (18/3/2014) itu, berawal dari depan Kantor Bawaslu Provinsi Bengkulu dan finish di Patung Kuda Simpang Lima Kota Bengkulu itu, juga membagikan selebaran penolakan money politik, ‘Pelaku Politik Uang = Pengkhianat Bangsa, Kalo Cinta Indonesia Jangan Pilih!!!, Politik Uang = Haram, Kalo masih Beragama Tolak dan Laporkan’.
Koordinator Puskaki Wilayah Bengkulu, Melyan Sori mengatakan, konvoi tersebut dalam rangka kampanye menolak politik uang, hal ini diperkuat dengan fatwa MUI jika politik uang adalah haram dan bisa dihukum penjara.
”Konvoi yang kita lakukan hari ini, agar warga Bengkulu menolak politik uang dari caleg. Kalau ada yang memberi uang, kita mengharapkan warga bisa melapor dengan Bawaslu dan aparat. Ambil Uangnya, dokumentasikan dan segera laporkan saja kalau ada yang menggunakan money politic,” tegas Melyan, Selasa (18/3/2014).
Secara terpisah, aktivis ICW Abdullah Dahlan menegaskan, dari ICW akan melakukan proses kampanye terbuka Pileg yang saat ini tengah berlangsung terutama politik uang. Selain itu, kata dia, ICW juga mengawasi penggunaan fasilitas pemerintah yang digunakan para caleg.
”Gejala poltik uang mesti ditolak dan kami mengajak warga agar tidak mudah terpengaruh dengan oknum tertentu memberikan imbalan agar dipilih,” jelas Abdullah.
Disisi lain, Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu, Parsadaan Harapan menegaskan, jika dari Bawaslu siap menerima laporan dari warga jika menemukan kejanggalan dalam proses pileg.
”Kami siap melayani laporan dan kejangalan dari proses pileg, dan itu akan kami tindaklanjuti dengan segera. Kalau ada temuan silahkan laporkan saja dan itu akan kami tindak sesuai dengan aturan yang berlaku,” demikian Persadaan.
Dalam aksi konvoi tersebut, massa tergabung dari berbagai ormas mulai dari Gerakan Anti Politik Uang (Gapu), Indonesia Corruption Watch (ICW), Kabahill Center, Puskaki, Kampala, KIP Lebong, Walhi Bengkulu, Greenland, Palasostik dan Hirau Marti.(gie)