kupasbengkulu.com – Di Kabupaten Rejang Lebong pupuk bersubsidi, langka. Krisis ini sudah dikeluhkan kalangan petani di Rejang Lebong. Hal ini diakui Dinas Pertanian (Distan) dan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) setempat.
Kepala Disnakan Amrul Eby mengatakan, pihaknya sedang menggodok alternatif lain untuk menjadi solusi masalah ini. Salah satunya, urine ternak.
“Urine ternak bisa dijadikan pupuk organik cair alternative, hal ini bukan pertama kali mengingat didaerah lain sudah mulai dilakukan,” kata Amrul, Senin (8/9/2014) .
Hal ini, lanjut Eby, merupakan sumber yang mudah ditemukan bahkan berlimpah, mengingat daerah Rejang Lebong juga salah satu sentra ternak di Provinsi Bengkulu. Selain itu, secara ekonomis pembuatan pupuk ini lebih mudah dibuat dan lebih murah. Karena, metode pembuatannya hanya dengan menggunakan metode penyaringan, dilanjutkan dengan pembusukan. Bila dikelola dengan baik, ini malah bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi para peternak.
Dalam satu hari, lanjut Eby, seorang peternak bisa menghasilkan hingga 200 liter urine ternak. Soalnya, setiap seekor ternak menghasilkan urine antara 15-20 liter sehari. Dengan jumlah sebanyak itu, tentu sangat memudahkan bagi petani untuk mencukupi kebutuhan pupuknya perhari.
“Selain itu, kelangkaan pupuk di kabupaten ini bisa teratasi,”pungkas Amrul.(vai)