kupasbengkulu.com – Memasuki bulan Rajab (dalam penanggalan Hijriah) ada satu hari besar yang sarat dengan nilai religius yakni Isra’ Mi’raj. Kejadian ini, menurut sejarah, terjadi pada tanggal 27 Rajab, dua tahun kenabian Muhammad SAW.
Rasulullah dijemput oleh dua malaikat suci, Jibril dan Mikail menuju langit, menjemput perintah Shalat. Beberapa riwayat menjelaskan sempat ada 9 kali tawar menawar, sebelum akhirnya kewajiban shalat menjadi hanya 5 kali sehari semalam.
Dalam ceramah tentang Isra Miraj, di Masjid Nurul Islam, Talang Tengah I dan Nurul Huda, Pondok Haji, kecamatan Pondok Kubang, Bengkulu Tengah, Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah menyatakan ada tiga hal yang bisa direfleksikan dengan tiga hal, spiritual, ritual dan sosial.
Dari segi spiritual, kejadian ini bertujuan untuk menambah keyakinan kita akan pentingnya shalat. Hal ini disebabkan, shalat dijemput oleh nabi dari atas langit, juga perintah langsung dari Allah.
Dari segi ritual, isra miraj terjadi bagai sebuah keajaiban, juga mujizat. Hal ini diyakini akan memperkuat akidah, juga keyakinan akan nabi dan islam.
“Dari segi sosial, jibri adalah guru nabi, sedang mikail adalah sahabt nabi, berarti isra miraj dapat sukses karena dukungan guru dan sahabat,”pungkas Junaidi. (vai)