Selasa, Juli 1, 2025

Fraksi Nurani Pembangunan Buka Jajak Pendapat Penentuan Tarif Pajak Kendaraan

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHBENGKULU UTARARekrut GBD, Bentuk Komitmen Imron dalam Dunia Pendidikan

Rekrut GBD, Bentuk Komitmen Imron dalam Dunia Pendidikan

Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi tampak akrab dengan para pelajar di Kabupaten Bengkulu Utara
Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi tampak akrab dengan para pelajar di Kabupaten Bengkulu Utara

kupasbengkulu.com – Bupati Bengkulu Utara Dr. Ir. H. M. Imron Rosyadi, MM, M.Si, terus berkomitmen untuk menutupi kekurangan guru di Kabupaten Bengkulu Utara, dengan melakukan perekrutan Guru Bantu Daerah (GBD). Perekrutan GBD ini telah dilakukan sebanyak dua tahap, yang pertama merekrut sebanyak 450 orang, dan pada tahun 2014 ini kembali merekrut sebanyak 550 orang. Bahkan proses seleksi perekrutan GBD tahun ini diikuti sebanyak hampir 3000 pelamar.

Disadari Imron, bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kemajuan daerah. Kalau suatu daerah ingin maju, harus dipersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan adanya GBD, Imron yakin, bahwa ini salah satu cara untuk pencapaian mencerdaskan anak bangsa.

Lanjut dia, dengan adanya GBD ini proses mengajar di Bengkulu Utara tidak mengalami kendala. Di seluruh sekolah yang ada di setiap kecamatan, kegiatan belajar mengajarnya akan berjalan sesuai dengan kurikulum.

“Tidak ada alasan lagi bagi sekolah untuk tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan keluhan kekurangan tenaga pengajar. Walaupun secara keseluruhan sekolah yang ada di BU tidak semuanya pengajar adalah PNS. Tetapi GBD yang direkrut sudah mempunyai standar untuk mengajar. Diharapkan juga kepada GBD yang sudah diberikan SK dapat melaksanakan tugas dengan baik,” harap Imron

Dijelaskan Imron, upaya pemerintah daerah yang berkomitmen dengan dunia pendidikan, setiap tahunnya alokasi untuk pendidikan dianggarkan 20 persen. Artinya, dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hanya didapati Rp 700 milyar, peruntukannya untuk pendidikan sangatlah besar. Dengan keterbatasan anggaran, pemerintah daerah lebih mementingkan pendidikan. Bukan berarti program yang lain itu tidak penting. Bukan itu maksudnya. Karena pendidikan modal untuk kemajuan suatu daerah.(jon/adv)