kupasbengkulu.com – Dahulu mereka dinamakan mantan narapidana dengan stigma negatif namun kali ini sebutan itu diganti untuk menghilangkan pandangan buruk yang terlanjur tumbuh ditengah masyarakat.
Kata narapidana diganti dengan Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP). Namun apa jadinya saat para BWBLP tersebut berkumpul menggelar konfrensi dan melahirkan sebuah organisasi di Bengkulu?
Demikianlah yang terjadi di Bengkulu, bahkan untuk Sumatera ini merupakan organisasi pertama yang dibentuk dari para BWBLP.
“Selama dua hari kami berkumpul dan akhirnya sepakat melahirkan sebuah perkumpulan yang kami berinama Perkumpulan Persaudaraan Bekas Warga Binaan Lapas Bengkulu (PPBB),” kata Sudirman yang didaulat menjadi ketua itu, Kamis (4/9/2014).
Sudirman diangkat berdasarkan musyawarah mufakat tidak kurang dari 30 orang BWBLP di Bengkulu.
Ia menambahkan visi dari PPBB tersebut yakni Pemberdayaan kepada seluruh anggota BWBLP, peningkatan kesejahteraan dan wadah silahturahmi, inspirasi dan aspirasi.
Sedangkan missinya ialah mengembangkan usaha ekonomi produktif, peningkatan kapasitas dan melakukan advokasi anggota.
Sudirman juga menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera menggelar pertemuan lanjutan guna membahas program kerja dan membangun jejaring organisasi.
“Kami ingin membuktikan pada masyarakat bahwa kami juga bisa dan mampu menyumbangkan ide, gagasan, dan juga aksi nyata guna mengisi pembangunan Indonesia, semoga pemerintah dapat memberikan kami ruang,” beber Sudriman.
Sementara itu Direktur Jendral Rehabilitasi sosial Tuna Sosial melalui Kasubdit Rehabilitasi sosial, Kementerian RI, mengaku siap membantu kebutuhan organisasi baru bagi BWBLP.(kps)