Kamis, April 18, 2024

Sastra Menolak Lupa, Lantas Lupa Atas Kelupaan?

Marsinah

kupasbengkulu.com – 

Kedai Proses salah satu komunitas seniman yang ada di Bengkulu, Sabtu (17/05/2014) menggelar acara yang bertajuk Kedai Proses Bersuara, yang diselenggarakan di Cafe Art, Taman Budaya Bengkulu. Acara ini untuk mengenang empat orang yang tewas karena membela hak-hak manusia.

Kegiatan ini memang digagas demi menolak untuk melupakan kejadian-kejadian tersebut. Orasi mulai dari Ketua Panitia, Eko Patra dilanjutkan dengan seorang perwakilan dari Kedai Proses, yang begitu lantang meneriakkan “Hanya satu kata : Lawan” yang merupakan penggalan dari sajak Wiji Thukul.

Empat orang yang dikenang dalam pagelaran ini adalah, Marsinah (Meninggal 1993) yang tewas karena membela hak-hak sesama pekerja, Munir (meninggal 2004) pahlawan pembela HAM yang paling getol menyuarakan hak manusia, Udin wartawan (tewas 1996) yang meninggal karena dianiaya orang tak dikenal, usai memberitakan tentang kasus suap Bupati Bantul saat itu dan terakhir adalah Wiji Thukul (menghilang sejak 1998) yang dinyatakan hilang, usai kerap menyuarakan kritik lewat tulisan.

Beberapa penampil lain juga menyuarakan hal serupa. Sebut saja, Nurlaili (Lili Taswa) yang membacakan puisi “Mantra” karyanya sendiri, dengan ketus menyatakan bahwa oknum yang menyiksa dan membunuh orang-orang tersebut adalah Jin dan setan.

Dilanjutkan dengan penampilan Denis dari Petak Rumbia yang membacakan “Reportase Puskesmas” sajak milik Wiji Thukul. Dan sebuah pertunjukan lagi yang membuat kupasbengkulu.com benar-benar terkesan adalah ketika salah seorang seniman Bengkulu, Pablo Sayoko (Andong) dengan penuh energi menyanyikan lagu buat Wiji Thukul dan tiga orang lainnya.

Acara yang seharusnya dimulai pada pukul 19.30 WIB, karena hujan yang begitu deras terpaksa dimundurkan penyelenggaraannya. Sayangnya, selain tiga penampilan di atas, kegiatan ini masih nampak seperti acara gembira. Hanya sedikit terpancar ungkapan rasa ingin melawan, dari segenap peserta dan panitia.

Ketua Panitia, Eko Patra menjanjikan masih akan menggelar acara serupa dengan tema berbeda ke depannya.

“Acara seperti ini memang rutin dilakukan oleh Kedai Proses, ke depannya kita akan kembali menggelar acara, dengan tema yang jauh berbeda,” pungkasnya.(vai)

Related

Hasil Monev Penanganan Banjir Lebong Keluarkan 10 Arahan Strategis

Hasil Monev Penanganan Banjir Lebong Keluarkan 10 Arahan Strategis ...

Tahun Ini Kasus DBD di Seluma Alami Peningkatan, Begini Imbauan Dinkes

Tahun Ini Kasus DBD di Seluma Alami Peningkatan, Begini...

Kurun Waktu 4 Bulan 190 Warga Seluma Terjangkit DBD, 4 Diantaranya Meninggal Dunia

Kurun Waktu 4 Bulan 190 Warga Seluma Terjangkit DBD,...

Wagub Rosjonsyah Pastikan Bantuan Logistik Banjir Lebong Terpenuhi

Wagub Rosjonsyah Pastikan Bantuan Logistik Banjir Lebong Terpenuhi ...

DPMPTSP Kota Bengkulu Minta Pelaku Usaha Rutin Laporkan LKPM

DPMPTSP Kota Bengkulu Minta Pelaku Usaha Rutin Laporkan LKPM ...