Kamis, Maret 28, 2024

Sebuah Biografi Ichwan Yunus Menapak Dunia Profesional (1990-2004) BAGIAN VI

Foto untuk Putra Pandai Besi

Akuntan Kawakan yang Bertangan Dingin

Keberhasilan Ichwan  menerbit kan obligasi PLN, rupanya berpengaruh sangat besar terhadap reputasi baik Ichwan sendiri sebagai Akuntan, maupun terhadap Kantor Konsultan dan Kantor Akuntannya. Sejak keberhasilan itu kedua kantornya ini menjadi sangat terkenal, tidak pernah sepi dari orderan. Dalam tempo singkat, Kantor Konsultan dan Kantor Akuntan Ichwan mulai dibanjiri order dari berbagai perusahaan besar dan menengah, yang menyatakan keinginannya mendapatkan sentuhan keahlian Ichwan. Paling tidak ada 20 Perusahaan besar berhasil dibawa go public oleh Ichwan dan Kantor Akuntannya.

Pekerjaan besar yang penuh tantangan sekaligus keberuntungan setelah PLN tadi adalah ketika menjadi konsultan pendirian pabrik Amoniak.  Pabrik ini akan dibangun oleh patungan antara sebuah perusahaan nasional dengan perusahaan kimia raksasa berasal dari negara matahari terbit Jepang yakni Mitsubishi dengan modal 250 juta USD. Lebih kurang dua tahun Ichwan beserta timnya menangani proyek ini.  Mulai dari persiapan administrasi, bentuk, proses, sasaran kerjasama dan seterusnya.

Selama dua tahun tersebut Ichwan berkeliling kemanca negara, karena biasanya setiap rapat menyangkut proyek kerja sama tersebut yang menentukan tempat dan waktu adalah pihak Mitsubishi. Kadang di Tokyo (Jepang), kadang di Sidney, Melbourne (Australia), Singapura dan Kuala Lumpur. Bahkan pernah juga berencana akan mengadakan rapat di Amerika. Tetapi karena persoalan tehnis, maka rencana pertemuan di Amerika tersebut tidak jadi dilaksanakan.

Suatu saat Perusahaan Nasional tersebut akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu agendanya adalah pemyataan resmi masuknya Mitsubishi ke dalam perusahaan, dengan investasi 250 juta USD untuk pembiayaan pembangunan pabrik Amonia. Segala macam persyaratan administratif sudah dipersiapkan, kecuali perubahan akte perusahaan yang masih terhambat persetujuan Departemen Kehakiman.

Dengan masuknya Mitsubishi sebagai pemegang saham, maka sudah bisa dipastikan akan ada perubahan komposisi pemegang saham yang sekaligus mengharuskan juga adanya perubahan Akte Perusahaan. Untuk urusan ini, sebenarnya dari jauh hari sudah diserahkan oleh Ichwan kepada Notaris, dan Ichwan sendiri sudah mendapatkan laporan bahwa ada kendala dalam pengurusan pengesahan Departemen Kehakiman.

Secara kebetulan pada waktu proses pengesahan sedang berjalan tiba-tiba di Departeman Kehakiman terjadi mutasi pejabat, termasuk pejabat yang berwenang untuk memutuskan disetujui atau tidaknya usul pengesahan perubahan Akte tersebut. Otomatis perjalanan proses pengesahan terhenti. Memang ada pejabat yang menggantikan posisi tersebut, akan tetapi selalu menemui hambatan dalam melakukan lobi terhadapnya.  Kendati pun Ichwan telah memberikan semangat dan motivasi kepada Notaris untuk tetap mencoba dan mencoba lagi, tetapi selalu saja menemui hambatan.

Saat itu hari Kamis, sedangkan RUPS sudah dijadwalkan hari Sabtu pada Minggu yang sama. Itu artinya pelaksanaan rapat kurang satu hari lagi. Kedua belah pihak baik Perusahaan Nasional maupun Mitsubishi sudah mengetahui permasalahan ini, dan keduanya merasa pesimis akan tuntas sebelum rapat besok. Kemudian Ichwan mengecek perubahan akte kepada Notaris. Betapa terkejutnya Ichwan setelah mendengar penjelasan dari Notaris bahwa Akte Perubahan perusahaan belum juga mendapatkan persetujuan Departemen Kehakiman. Notaris sudah menyatakan tidak mungkin (impossible) tuntas mengurus pengesahan Departemen Kehakiman dalam tempo satu hari.

Sungguh pun ia terkejut dan kecewa, tapi pantang bagi Ichwan untuk menyerah.  Apalagi pekerjaan ini menyangkut reputasi dia dan Kantor Akuntannya. Ia tetap tenang  dan tidak terlalu lama berpikir.  Tiba-tiba timbul keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di saat-saat genting seperti ini pasti akan datang pertolongan Allah.

Ichwan lantas mengambil alih pekerjaan tersebut. Jumat pagi, Ichwan meminta kepada Notaris untuk mengatur pertemuannya dengan pejabat yang berwenang di Departemen Kehakiman, sehabis Jum’at. Dengan penuh percaya diri Ichwan mendatangi Departemen Kehakiman dan langsung bertemu dengan yang berwenang mengurus pengesahan tersebut.

Dalam pertemuan yang tidak lebih dari 10 menit itu, Ichwan hanya berkata singkat, bahwa besok Sabtu Perusahaan Nasional akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham, yang salah satu agendanya adalah menetapkan dan mengesahkan masuknya Mitsubishi ke dalam Perusahaan Nasional dengan nilai investasi 250 juta USD.

Jika hari ini kami tidak mendapatkan pengesahan perubahan Akte Perusahaan dari Departemen Kehakiman, maka uang Jepang sebanyak 250 juta USD itu gagal masuk ke Indonesia.
Keajaiban; sebagaimana terjadi ketika berusaha mendapatkan Peraturan Pemerintah untuk menerbitkan obligasi PLN terulang kembali.

Bagaikan terkena hipnotis pejabat di Departemen Kehakiman tersebut nyaris tidak ada komentar yang keluar dari bibirnya. Hanya tangannya yang bergegas mengambil potongan kertas lalu disodorkan kepada Ichwan sambil berkata: “Silahkan saudara ambil nomor register di sebelah, seraya tanganya mengarahkan kepada seseorang yang berada di belakang meja tidak jauh disampingnya. Ichwan segera saja menuruti petunjuknya.  Setelah mendapatkan nomor registrasi tersebut, ia melapor kembali ke pejabat tersebut dan diarahkan kembali untuk langsung menyerahkannya kepada bagian tata usaha.

Sore setelah keluar dari Departemen Kehakiman, Ichwan langsung bertemu dengan salah satu wakil dari Mitsubishi.  Ichwan memberitahu bahwa ia sudah mengantongi nomor registrasi persetujuan akte perubahan tersebut dan berusaha menyakinkan supaya pihak Mitsubishi tidak ragu lagi untuk masuk ke dalam perusahaan nasional pada RUPS jam 10.00 Sabtu.

Orang Jepang tersebut sama sekali tidak percaya akan secepat itu Ichwan mendapatkan nomor registrasi persetujuan Departemen Kehakiman.  Ia berkata, ‘’Impossible, i dont believe it!’’

Ichwan hanya tersenyum mendengarnya.  Dengan santai ia mengatakan, ‘’Oke, karena hari ini sudah sore, besok pagi-pagi sebelum rapat, kita sama-sama ke Departemen Kehakiman untuk membuktikannya.’’

Keesokan harinya (Sabtu pagi), Ichwan bersama dengan orang Jepang tersebut bergegas ke Kantor Departemen Kehakiman.  Mereka langsung bertemu dengan bagian Tata Usaha yang berkompeten dengan urusan tersebut.  Ichwan meminta kepada tata usaha tersebut untuk menunjukkan nomor register pengesahan perubahan akte perusahaan tersebut. Barulah orang Jepang itu percaya dan terkagum-kagum dengan Ichwan.

Tepat jam 10.00 WIB, rapat dimulai dan semua agenda rapat berjalan lancar dan sukses sesuai dengan rencana.  Akhirnya Mitsubishi resmi masuk ke perusahaan nasional dan dengan demikian, dalam waktu dekat uang sebesar 250 juta USD masuk ke Indonesia.  Dengan demikian, pembangunan pabrik amonia tersebut segera akan terealisasi. Dengan berhasilnya Ichwan Yunus dan Kantor Akuntannya mengantarkan Mitsubishi ke dalam perusahaan nasional, maka berkahirlah pekerjaan besar Ichwan Yunus dalam waktu dua tahun sesuai target.  Sukses buat Mitsubishi, sukses buat perusahaan nasional dan sukses besar buat Ichwan Yunus.

Keberhasilan tersebut menambah keyakinan Ichwan Yunus bahwa untuk memenangkan pertarungan dalam kehidupan ini diperlukan kerja keras dan semakin subur juga keyakinan Ichwan Yunus bahwa di saat menghadapi persoalan genting di luar kemampuannya pasti tangan Tuhan akan menolongnya. Atas kesuksesan ini kehidupan Ichwan Yunus dan keluarga semakin berubah.  Ia mendapatkan fee dari perusahaan sebesar 200.000 USD (sekitar tiga miliar rupiah).  Tidak hanya itu, Ichwan Yunus juga mendapat hadiah sebuah sedan Marcy baru seharga Rp 600 juta.(gie/adv) (Bersambung)

Disadur dari Buku
Penulis : Khairuddin Wahid
Judul   : Pengabdian Sang Putra Pandai Besi (Sebuah Biografi Ichwan Yunus)
Penerbit: LPM Exsis
Cetakan : 1, Januari 2010

Related

Cerita Sedih Irma June Dibalik Lagu Do Your Best yang Jadi Theme Song From Bali With Love

Kupas Musik - Kemerduan vokal yang dimiliki penyanyi legendaris...

AM Hanafi Sang Perlente Kawan Soekarno yang Disambut Fidel Castro

AM Hanafi (kiri) bersama Fidel Castro (kanan), Foto: Dok/margasarimaju.com AM...

Menjadi yang Terbaik Tak Perlu Menjatuhkan Pihak Lain

Inspiratif, kupasbengkulu.com – Seorang Guru membuat tangga 10 injakan, lalu...

Beni Ardiansyah Direktur WALHI Bengkulu Terpilih ” Keadilan Itu Harus Direbut”

Kota Bengkulu,kupasbengkulu.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu...

Otna Pilih Hidup Diatas Sampan Reot dan Air Payau Daripada Hidup Menjadi Budak

Kota Bengkulu,Kupasbengkulu.com -  Petang itu suasana di sudut Pesisir...