
kupasbengkulu.com – Memasuki minggu ke-14 pelaksanaan salat jamaah berhadiah, panitia kian memperketat aturan bagi peserta. Hal ini dikarenakan setiap minggunya selalu ada jamaah yang protes dikarenakan namanya tidak tertera di papan pengumuman, padahal mereka mengaku selalu hadir mengikuti program tersebut.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Kabag Humas, Salahuddin Yahya, menegaskan agar di minggu-minggu berikutnya tak ada lagi jamaah yang mengajukan protes. Ini dibuktikan dengan absensi berupa tanda tangan asli dari peserta salat berjamaah.
“Karena peserta bertahannya tinggal sedikit, panitia yang saat ini dialihkan ke bagian Kesra, sepakat untuk memperketat aturan. Selain menyerahkan fotocopy KTP, peserta salat jamaah berhadiah ini juga harus menandatangani absensi. Jika mereka yang tertera namanya tidak tanda tangan, artinya positif mengulang dari awal lagi. Hal ini ditujukan agar tidak ada lagi jamaah yang protes tanpa bukti ke panitia,” ujar Salahuddin, Rabu (14/05/2014).
Pantauan kupasbengkulu.com, sejauh ini masih banyak jamaah yang mengajukan protes, malah jumlahnya meningkat setiap minggunya.
“Saya heran, kalau di papan pengumuman nama saya tertera nomor 119, tapi waktu saya mau tanda tangan malah nama saya digantikan dengan nama lain,” ujar Qhoriyati, salah seorang peserta.
Sementara, hingga minggu ke-14 jumlah peserta bertahan tinggal 134 peserta.(val)