Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Siswa calon peserta Ujian Nasional (UN), terutama tingkat SMA diharap tidak terpengaruh dengan SMS (pesan singkat) yang berisikan jawaban UN. Selain dianggap akan menyesatkan, siswa juga akan menjadi tidak jujur dalam mengerjakan soal UN. Padahal, seperti yang termaktub dalam peraturan BNSP, siswa diharapkan menjawab UN dengan jujur, tanpa mencontek.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Rejang Lebong, Zakaria Effendi, pada kupasbengkulu.com. Ia membenarkan bahwa setiap menjelang UN, akan beredar sms jawaban kesetiap handphone siswa. Bahkan, di beberapa daerah, kejadian tersebut sudah mulai terdeteksi.
“Saya minta jangan percaya, SMS semacam itu akan beredar, bahkan hampir keseluruh HP milik siswa peserta UN,”ungkapnya.
Zakaria menambahkan, sampai saat ini belum bisa dipastikan sms jawaban yang beredar tersebut benar atau malah menyesatkan. Karena, hingga saat ini panita UN daerah bahkan belum mengetahui bentuk soal. Soal UN sendiri dijadwalkan akan sampai pada tanggal 8 Mei 2015 ke Rejang Lebong. Untuk wilayah Curup, soal tersebut dititipkan di Polres Rejang Lebong. Untuk wilayah lain, dititipkan di Polsek terdekat. Dengan demikian, keamanan soal akan dijaga sebisanya.
“Ditambah lagi, untuk memproteksi kejujuran siswa, segala macam benda elektronik semacam kalkulator, HP dan sebagainya tidak diperbolehkan ikut masuk kedalam ruangan UN,”tegas Zakaria. (vai)