Kamis, Maret 28, 2024

Surat Seorang Bocah untuk Ayahnya yang Telah Wafat

Berikut sebuah surat seorang bocah di Arab Saudi untuk ayahnya yang telah wafat yang dirilis beberapa media massa negara setempat. Ziarah, membacakan Alquran di makam, mendoakan orang tua yang telah wafat merupakan kebiasaan ummat Muslin terlebih pada saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Hal ini memang biasa dilakukan kaum muslim pada umumnya. Tapi anak itu melangkah lebih jauh dengan meninggalkan sebuah surat untuk ayahnya, meskipun dia tahu surat itu tidak bisa dibaca oleh orang sudah meninggal, seperti dilansir situs Emirates247, Rabu (30/7).

Adalah Surat kabar Saudi, Ajel, menerbitkan surat itu, yang digambarkan “sangat menyentuh, sedih dan emosional”. Tapi koran itu tidak menyebutkan nama anak tersebut atau menentukan usianya.

Berikut ini adalah kutipan dari surat yang ditempatkan oleh anak itu di makam ayahnya yang telah meninggal baru-baru ini di Kota Sakakah, terletak di sebelah barat laut Saudi.

“Ayah… saya tahu ayah tidak akan membaca surat ini, tetapi saya ingin menyampaikan perasaan saya kepada ayah… hari ini adalah hari pertama Idul Fitri dan saya ingin memberitahu ayah apa saja yang telah saya lakukan… karena ayah telah mengajari saya, saya melakukan salat subuh dengan orang lain di masjid, kemudian kembali ke rumah, mencium kepala ibu dan mengucapkan selamat Idul Fitri kepadanya…”

“Saya kemudian mandi, mengenakan pakaian baru yang dibeli oleh paman, saya lalu sarapan, memakai parfum dan pergi ke rumah kakek untuk mencium mereka dan mengucapkan selamat Idul Fitri pada mereka… saya kembali ke rumah dan menghabiskan beberapa waktu dengan saudara-saudara…”

“Saya pergi keluar dan menyambut orang-orang dengan ucapan selamat Idul Fitri… semuanya sangat baik kepada saya dan beberapa dari mereka memberi saya uang atau mainan untuk Idul Fitri… saya senang dengan mainan ini dan bermain sebelum kembali ke rumah karena cuaca panas di luar…”

“Ketika saya datang, saya mendengar adik masih berusia tujuh bulan menangis… Saya bergegas ke dalam dan menemukan ibu saya mencoba untuk menenangkannya… ayahku, saya tahu betapa ayah sangat mencintai adik dan bagaimana sedihnya ayah ketika adik menangis… saya bertanya pada ibu dan dia mengatakan kepada saya bahwa adik tidak bisa tidur karena cuaca sangat panas setelah listrik mati…”

“Oh ayahku, itu adalah hari yang sangat indah sampai listrik mati dan memanjakan saat-saat bahagia dari setiap orang di lingkungan kami… jujur ayah, saya tidak tahu para pejabat listrik di negara ini akan memberi kita hadiah Lebaran yang buruk kali ini… tapi saya jamin ayah, saya akan selalu berdoa kepada Tuhan dan berterima kasih kepada-Nya atas segala sesuatunya”

sumber: merdeka.com

Related

Cerita Sedih Irma June Dibalik Lagu Do Your Best yang Jadi Theme Song From Bali With Love

Kupas Musik - Kemerduan vokal yang dimiliki penyanyi legendaris...

AM Hanafi Sang Perlente Kawan Soekarno yang Disambut Fidel Castro

AM Hanafi (kiri) bersama Fidel Castro (kanan), Foto: Dok/margasarimaju.com AM...

Menjadi yang Terbaik Tak Perlu Menjatuhkan Pihak Lain

Inspiratif, kupasbengkulu.com – Seorang Guru membuat tangga 10 injakan, lalu...

Beni Ardiansyah Direktur WALHI Bengkulu Terpilih ” Keadilan Itu Harus Direbut”

Kota Bengkulu,kupasbengkulu.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu...

Otna Pilih Hidup Diatas Sampan Reot dan Air Payau Daripada Hidup Menjadi Budak

Kota Bengkulu,Kupasbengkulu.com -  Petang itu suasana di sudut Pesisir...