Kamis, Maret 28, 2024

Susah Jodoh, Datang ke Lebong Tandai!

Lokasi Pemandia Noni Belanda di Sungai Lusang untuk Boks Bagian IV (2)
SEJUK : Obyek wisata Tempat Pemandian Noni-noni Belanda yang berada di Desa Lebong Tandai.

Desa Lebong Tandai. Ya, Desa Batavia Kecil memang bukan desa wisata, bukan berarti tidak memiliki potensi wisata alam. Disini terdapat berbagai keindahan alam, yang tadinya ‘jomblo’ dan kesepian dapat menjadi tempat ‘bercumbu’ para wisatawan. Dari sini juga dapat tercipta destinasi wisata, yang menjadi hiasan taman surga. Lantas, apa saja obyek wisata yang terdapat disana,? Selain pemakamanan keluarga Chow Yung dan Gudang Ampas Emas Peninggalan Belanda. Berikut laporannya.

kupasbengkulu.com. Lebong Tandai, Bengkulu Utara.

Batavia Kecil, sebuah desa terpencil di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Jika seseorang ditanya kesan apa yang pertama kali muncul ketika mendengar nama Lebong Tandai, sebagian besar pasti akan menjawab ‘emas’. Konotasi emas memang melekat di Lebong Tandai, emas telah menjadi ‘icon’ dari Lebong Tandai. Lebong Tandai memang memiliki banyak tempat wisata, tapi belum begitu dikenal.

Akan tetapi, berdasarkan kunjungan beberapa waktu lalu, obyek wisata yang paling bagus. Berupa peninggalan bersejarah, yang ditandai dengan masih adanya belasan makam pahlawan. Makam tersebut, merupakan warga setempat yang dulunya, berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Pemakanan ini terdapat di Bukit Kelumbuk, tepatnya bukit yang mengelilingi Desa Lebong Tandai. Untuk menempuh ke lokasi, cukup memakan waktu sekitar 30 menit hingga 45 menit. Dengan kondisi jalan setapak yang menelusuri hutan belantara yang masih asri.

‘’Setiap hari pahlawan (10 November,red), warga desa selalu membersihkan makam itu secara bersama. Dan hal itu, masih terus berlangsung setiap tahunnya,’’ kata Kades Lebong Tandai, Kamarudin.

Jika diatas Bukit Kelumbuk, terdapat belasan makam pahlawan. Lain halnya dengan di bagian lembah bukit. Ya, dibagian lembah bukit, terdapat Air Terjun dengan ketinggian sekitar 4 meter hingga 5 meter. Menurut cerita warga setempat, Mas (50). Air terjun terjun tersebut dulunya, dijadikan lokasi pemandian para Bidadari dan para Dewa. Dari sejarah tersebut,  warga setempat menyebutnya Air Terjun Pemandian Dewa. Untuk menuju lokasi, medan yang harus dilewati tergolong sulit. Pasalnya, selain letak terdapat di lembah, kondisi jalan masih dalam keadaan jalan setapak dan becek ketika hujan. Terlebih lagi, areal tersebut masih terdapat berbagai macam jenis tanaman dan berbagai macam binatang buas. Mulai dari, Babi, Siamang, Kera, Ular, serta binatang buas lainnya.

‘’Diatas Bukit itu (Bukit Kelumbuk,red) memang ada makam pahlawan. Nah, di lembahnya ada air terjun. Cerita orang tua terdahulu, air terjun itu digunakan oleh Bidadari yang turun dari kayangan untuk mandi begitu juga para Dewa. Tapi, lokasinya saat ini sudah seluk belukar. Sebab warga sini jarang untuk ke sana,’’ jelas Mas.

Nah, obyek wisata yang satu ini cukup unik? Apa itu? Obyek wisata Tempat Pemandian Noni-noni Belanda, yang berada di ujung desa. Tepatnya, dibawah lokasi penambangan Emas warga setempat atau berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga setempat. Berdasarkan cerita orang terdahulu, jika tempat Pemandian Noni-Noni Belanda tersebut dulunya dijadikan tempat istri-istri Pejabat atau petinggi Belanda mandi. Lokasi itu merupakan di aliran Sungai Lusang. Dengan kondisi air berwarna kehijauan, dingin dan airnya begitu tenang.

Luasnya areal pemandian, kisaran 10 Meter yang terdapat batu Gunung pada sisi kiri dan kanan aliran sungai. Bahkan, atas batu gunung tersebut, dulunya terdapat kursi santai, dengan tenda payung yang tersusun rapi. Lantas dimana letak keunikan Pemandian ini? Mitos yang berkembangan dikalangan warga, jika ada anak muda belum mendapatkan jodoh atau pasangan hidup bisa mandi di lokasi tersebut. Dari sana nantinya, pasangan tersebut bakalan cepat dapat jodoh.

‘’Kalau cerita orang tua kami dulu, jika ada muda mudi yang belum mendapatkan jodoh. Maka bisa untuk mandi disana. Dan jika dipercaya muda-mudi itu akan cepat dapat pasangan hidupnya. Mitosnya, ya seperti itu,’’ cerita Mas.

Dari obyek wisata dan obyek bersejarah di Lebong Tandai, masih tersimpan banyak obyek lainnya. Mulai dari, Pemakaman Belanda di Bukit Lebong Baru, merupakan obyek wisata bersejarah yang menarik dari Lebong Tandai. Disana, terdapat makam para Kolonial Belanda, saat memasuki Desa Lebong Tandai. Bahkan, makam tersebut mencapai ratusan. Jaraknya pun cukup jauh dari pemukiman warga, yang mencapai 3 KM. Peninggalan bersejarah lainnya, yaitu Situs Peninggalan Hindu Abad ke 16 Masehi, merupakan tempat wajib yang mesti dikunjungi di Lebong Tandai.

Goa walet peninggalan Belanda, DAM Toko Rotan, serta Lubuk Pemancingan Lubuk Gerowok dan Lubuk Pelimau juga salah satu obyek wisata yang mesti di kunjungi saat menempuh perjalanan ke Batavia Kecil. Lokasi tersebut, berada di sekitar desa yang saling berdekatan. Dengan jarak tempuh sekitar 1 KM hingga 1,5 KM dari pemukiman warga.

Tidak hanya itu, Obyek Wisata satu ini juga mesti disambangi.  Napal Basurat atau dinding Sungai bertulis huruf araf yang terbentuk secara alami. Lokasinya berada di terdapat di Air Suwo. Berjarak dari pemukiman warga sekitar 5 KM. Diketahui, Napal Basurek tersebut peninggalan zaman Kerajaan Hindu sebelum Masehi, yang dulunya sempat masuk ke Desa Lebong Tandai. Hingga saat ini masih bisa dinikmati oleh seluruh kalangan pelancong maupun wisatawan. Selain itu, Air Terjun DAM Belanda setinggi 25 meter juga terdapat disini. Dibawah air terjun pun terdapat endemik Ikan Kelari, yang mana ikan tersebut dapat diambil tanpa menggunakan alat tangkap. Melainkan, cukup dengan tangan kosong ikan sudah dapat ditangkap.

Jika di Kabupaten Rejang Lebong memiliki obyek wisata Air Panas ‘Suban’. Nah, di Desa Lebong Tandai juga terdapat Sumber mata Air Panas yang berlokasi di KM 18 atau 4 KM dari pusat desa atau sebelum memasuki Desa Lebong Tandai. Air panas tersebut, dikeluarkan dari Batu Besar yang terdapat sekitar di aliran Sungai Lusang. Tak kalah menariknya, Obyek Wisata Napal Petak atau Napal Keramik di Sungai Air Karang Sulu. Dibagian bawah sungai tersebut, berbentuk seperti layaknya lantai keramik. Konon, Lantai keramik tersebut terbuat secara alami yang sejak dulunya sudah terbentuk. Tak ketinggalan juga, di Desa Lebong Tandai tersebut, juga adanya peninggalan Situs Kerajaan Batu yang terdapat di Lubuk Ilan berjarak 6 KM dari pusat desa.

Jika, ada pelancong yang hoby mancing di sini juga terdapat lokasi yang diberi nama lubuk pemancingan atau Lubuk Gerowok dan Lubuk Pelimau, mayoritas di Sungai tersebut terdapat jenis Ikan Semah yang merupakan induk Ikan Putih yang merupakan ikan endemik, yang tak dimiliki oleh desa lainnya di Provinsi Bengkulu. Desa yang diapit dengan bukit di kiri dan kanan serta batu kali di tengah Sungai Lusang tersebut, itulah eksotisme pemandangan desa penghasil emas. Karena, pemandangan seperti itulah yang membuat pelancong atau wisatawan nantinya bakalan  ketagihan terhadap tempat ini. Bahkan, jika telah berkunjung satu kali, ingin rasanya untuk kembali dan kembali lagi. Sungguh indah dan menajubkan, tempat yang sangat tepat untuk menambah keyakinan atas kebesaran Allah, S.W.T.(gie)

Related

Bhabinkamtibmas Polsek Ketahun Gelar Sosialisasi Saber Pungli

Kupas News, Bengkulu Utara – Polres Bengkulu Utara melalui...

Polisi Lakukan Pengamanan Ibadah Paskah di Gereja Arga Makmur

Swafoto Bhabinkamtibmas Polres Bengkulu Utara saat melakukan pengamanan Ibadah...

5 Desa di Bengkulu Utara Terima Bantuan dari Polsek Batik Nau

Kapolsek Batik Nau saat menyerahkan bantuan kemanusiaan di Bengkulu...

Polisi Sita Puluhan Liter Minuman Tuak di Bengkulu Utara

Anggota polsek Lais saat menunjukan hasil sitaan minuman keras...

Bank Indonesia dan Komisi XI DPR RI Sosialisasikan QRIS di Arga Makmur

She Asa Handarzeni saat mengisi materi pada acara kegiatan...