kupasbengkulu.com – Rekening tagihan membengkak, ratusan warga dari beberapa desa se Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu (10/9/2014) sekitar pukul 09.05 WIB menyerbu Kantor PT. PLN Rayon Arga Makmur. Selain meminta klarifikasi dengan membengkaknya tarif rekening, warga juga meminta pihak PLN untuk mengembalikan uang yang sudah terlanjur dibayarkan. Hal itu dikatakan Redo salah seorang warga Lubuk Lesung kepada kupas Bengkulu.com.
“Kami merasa keberatan dengan tarif rekening listrik yang setiap bulan kenaikannya melambung tinggi. Kemudian lagi yang kami sesalkan,pemakaian dengan tagihan tidak singkron. Kejadian ini sudah berlangsung selama tiga bulan belakangan ini,” kata Redo, Rabu (10/9/2014).
Ia menambahkan, melihat dengan adanya ketimpangan dengan pembengkakkan tarif pembayaran listrik setiap bulan, warga yang merasa keberatan menduga adanya indikasi permainan oknum dalam menerbitkan kuitansi pembayaran pada masing-masing meteran. Bahkan, ia menduga, kinerja pihak PLN dalam mencatat pemakaian pada meteran hanya menembak diatas kuda. Artinya, petugas tidak rutin mengecek langsung setiap bulannya ke rumah warga.
“Tagihan melonjak cukup tinggi. Dari Rp 120 Ribu hingga mencapai Rp 800 Ribu. Padahal,meteran saya hanya 900 Va,” ungkap Redo.
Sementara itu, Syayuti selaku Ketua Serikat Pekerja PT. PLN Provinsi Bengkulu kepada kupasbengkulu.com mengatakan, aksi yang digelar masyarakat sangat mendasar dan perlu diakomodir. Sayangnya, ia sendiri belum dapat mengambil kesimpulan, karena Meneger PLN sedang dinas keluarga kota.
“yang jelas, pihak PLN akan mengambil jalan yang terbaik. Pengembalian uang yang sudah terlanjur disetorkan oleh konsumen akan dikembablikan. Tehnis pengembalian uang kepada konsumen dengan cara pemutihan. Artinya, konsumen hanya dikenakan beban saja sesuai dengan Kwh yang digunakan,” demikian singkat Syayuti. (jon)