Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Bengkulu menggelar simulasi penanggulangan bencana gempa dan Tsunami di halaman Mess Pemda Provinsi Bengkulu.
Kapolda Bengkulu, M. Ghufron, mengatakan, dengan kondisi Bengkulu yang rawan bencana, latihan dalam menghadapi bencana sangat penting dilakukan agar para personil kepolisian maupun aparat terkait lainnya benar-benar siap.
“Dengan latihan seperti ini kita berharap kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam gempa bumi maupun Tsunami dapat dilakukan secara terpadu, profesional, dan proporsional,” ujar Ghufron, Rabu (08/04/2015).
Simulasi bencana ini melibatkan sekitar 200 personil dari anggota kepolisian, Tagana, BPBD, Kominfo, Instansi Kesehatan, Basarnas, dan PMI Kota Bengkulu.
Dalam simulasi tersebut, diceritakan di salah satu pemukiman yang berada di kawasan pantai, masyarakat sedang melakukan aktivitas kesehariannya. Tak lama kemudian terjadi gempa bumi berkekuatan 7,9 SR disertai dengan amukan Tsunami setinggi 8 meter.
Warga yang diperankan oleh aparat kepolisian, berjatuhan dan ada pula yang ditimpa reruntuhan bangunan. Mereka mengalami luka-luka dan berteriak histeris mencari anggota keluarga mereka yang hilang entah kemana.
Semuanya pun bergegas melakukan tugas dan fungsi masing-masing, ada yang mengevakuasi korban, membuat tenda pengungsian, membuat dapur umum, bahkan mencari korban hingga ke tengah laut lepas.
Dalam adegan itu pula tampak para korban yang bertindak anarkis dan berusaha menjarah bala bantuan dikarenakan mengalami kelaparan. Namun pihak kepolisian berhasil mengamankan pihak-pihak yang diduga sebagai provokator. Tidak hanya itu, para korban juga tampak mendapatkan penanganan psikologis pasca bencana untuk menghindari trauma.
“Bencana tidak bisa kita hindari, apabila itu sudah terjadi yang bisa dilakukan adalah berupaya semaksimal mungkin. Oleh karena itu kesiapan harus kita lakukan dengan pelatihan berkala,” tandasnya.(val)