kupasbengkulu.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Mukomuko. Sebab dalam tempo dua jam BBM jenis premium sudah habis terjual. Akibatnya, kendaraan bermotor mengurungkan niat membeli BBM jenis Premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Penarik.
“Kalau mau ngisi minyak motor di sini, harus pagi. Jika sudah di atas jam sembilan begini, mana kebagian. Stoknya sudah habis,” kata Elvina, salah satu karyawan SPBU, saat dikonfirmasi kupasbengkulu.com, Senin (1/9/2014).
Kelangkaan persediaan BBM di SPBU juga dirasakan dampaknya pengecer BBM jenis premium. Sebut saja Sabroni (35), salah satu pengecer mengeluhkan keterbatasan persediaan BBM di SPBU.
”Kami mengantri dari magrib sampai jam satu malam. Kalau sudah lewat itu, kita tidak dapat,” ujar Sabroni.
Ia mengaku, sudah dua kali tidak mendapat jatah BBM saat mengantri di SPBU. Hal itu disebabkan, angka nomor antriannya terlampau tinggi, sedangkan petugas SPBU membatasi palayanan untuk mengisi jerigen pengecer.
”Pertamina biasa mengirimkan dua armada tanki pertamina, kini hanya tampak satu armada saja. Hal itu yang menyebabkan pihak SPBU membatasi pelayanan pengisian BBM, khususnya pengisian jerigen,” jelas dia.
Meskipun sulit bagi pengecer untuk berjuang mendapatkan BBM yang terbilang langka, namun harga bensin premium eceran masih relatif normal. Harga per liternya masih dipatok senilai Rp 8 ribu.(cr2)