
kupasbengkulu.com- Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd, Sabtu (12/04/2014) malam kedatangan para sesepuh dan tokoh Jawa di Gedung Daerah. Dalam kesempatan tersebut, para tokoh dan sesepuh Jawa ini meminta agar Gubernur “menyentuh” budaya Jawa.
“Orang Jawa akan lebih mengena jika disentuh dengan rasa atau budaya dibandingkan dengan cara lain. Melalui wayang kulit misalnya, akan muncul falsafah-falsafah, yang akan mengingatkan kembali kita terhadap budaya Jawa,” kata sesepuh Jawa, sekaligus pendiri Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu (PMJB), Daryanto, kepada kupasbengkulu.com.
Menurut dia, melalui wayang kulit ini bisa mempersatukan kembali masyarakat Jawa yang ada di Provinsi Bengkulu.
“Saat ini masyarakat Jawa yang ada di Bengkulu sudah tergabung dalam paguyuban, tetapi belum rukun,” tambahnya.
Dikatakannya, melalui pertemuan dengan gubernur ini, diharapkan adanya sentuhan beliau untuk masyarakat Jawa. Karena potensi masyarakat Jawa cukup besar ada sekitar 42 persen.
Menanggapi hal ini, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd, sangat merespon keinginan para sesepuh Jawa untuk menghidupkan budaya Jawa di Provinsi Bengkulu.
“Saya kira ini merupakan saran yang bagus, dan akan kita cari momen yang tepat untuk menggelar wayang kulit ini di Kota Bengkulu. Mengapa kita adakan di Kota Bengkulu, agar penyelenggaraannnya lebih netral, tidak menimbulkan kesenjangan bagi masyarakat Jawa yang ada di kabupaten lainnya,” kata Gubernur.
Momen yang baik, menurut Gubernur, penyelenggaraan wayang kulit ini bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada bulan Mei mendatang.(coy)