Minggu, Juni 29, 2025

Gubernur Helmi Apresiasi Kinerja Tim Pendamping Haji Bengkulu 2025

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHBENGKULUTidak Masuk Data, Peserta Salat Berhadiah Protes

Tidak Masuk Data, Peserta Salat Berhadiah Protes

Kabag Humas Pemkot Bengkulu, Dr. Salahuddin Yahya, S.Ag, M.Si, Rabu (30/04/2014) sedang menjelaskan kepada peserta salat dzuhur berhadiah yang protes karena tidak masuk data panitia.
Kabag Humas Pemkot Bengkulu, Dr. Salahuddin Yahya, S.Ag, M.Si, Rabu (30/04/2014) sedang menjelaskan kepada peserta salat dzuhur berhadiah yang protes karena tidak masuk data panitia.

kupasbengkulu.com – Memasuki minggu ke-12 pelaksanaan salat berhadiah di Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan namanya tidak tertera sebagai peserta bertahan.

Seperti halnya Qoriyati, salah seorang jamaah, mengaku sudah 12 kali mengikuti salat berjamaah namun namanya tak sama sekali ada dalam database yang diekspos panitia.

“Saya sudah 12 kali hadir. Tak sekalipun saya alpa sejak pelaksanaan hari pertama. Tetapi setelah saya cek di koran, nama saya tidak ada. Padahal meskipun saya sedang haid, saya tetap datang dan mengumpulkan fotocopy KTP ke panitia,” ujar Qoriyati, Rabu (30/04/2014).

Menanggapi hal itu, Kabag Humas Pemkot Bengkulu, Dr. Salahuddin Yahya, S.Ag, M.Si., menilai kesalahan dalam input data ini bisa terjadi dikarenakan beberapa hal, seperti KTP tercecer atau kesalahan pengetikan oleh panitia.

“Memang prosesnya bisa dibilang terlalu ‘banyak tangan’. KTP dikumpulkan melalui bantuan Satpol PP, kemudian diserahkan ke Kesra, baru setelah itu publikasi oleh Humas. Bisa jadi dalam proses itu ada yang tercecer, sehingga saat kita ekspos peserta yang berhasil melewati 10 minggu, namanya tidak tercantum,” terang Salahuddin.

Ditambahkan Salahuddin pihaknya akan terus melakukan perbaikan manajemen. Kepada peserta yang melaporkan diri atau mengaku tidak terdata, saat ini masih dilayani untuk ke tahap selanjutnya.

“Prosesnya ini kan masih panjang. Mereka tetap kita masukkan ke database. Selanjutnya kita akan memperbaiki sistem agar tidak terjadi yang seperti ini lagi. Panitia juga akan dimaksimalkan,” katanya.

“Setelah nanti ini tertib, kita juga akan terapkan sistem absen sidik jari. Tapi itu masih rencana, mungkin setelah pelaksanaan 20 minggu,” lanjutnya.

Sementara hingga saat ini jumlah peserta yang bertahan dalam salat berhadiah mencapai 101 jamaah. (val)